BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Fatia Maulidiyanti mengatakan rencana pembentukan kembali PAM Swakarsa mengingatkan memori buruk tahun 1998.
Saat itu, PAM Swakarsa malah menghalau aksi mahasiswa di gedung DPR/MPR.
Selama Sidang Istimewa MPR 1998, PAM Swakarsa terlibat bentrok dan mahasiswa dan masyarakat. Bahkan, PAM Swakarsa juga melukai massa dengan senjata tajam, seperti samurai.
Selain kenangan buruk tersebut, Fatia juga khawatir PAM Swakarsa ini digunakan untuk melawan kelompok masyarakat yang selama ini berseberangan dengan pemerintah.
“Di mana mereka dapat menggebuk masyarakat sipil lainnya yang dapat mencederai hak warga,” ujar Fatia, dikutip dari voaindonesia, Jumat 22 Januari 2021.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis juga menolak rencana calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo ini untuk menghidupkan kembali PAM Swakarsa.
Salah satu alasannya, MUI khawatir PAM Swakarsa ini rentan memicu aksi premanisme, yang dijamin aparat.
“Karena nanti takut jadi penyalahgunaan. Nanti kalau seleksinya enggak bagus, yang masuk preman jadi premanisme. Karena dia dijamin oleh aparat keamanan,” ujar Cholil. (bpc4)