BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kemampuan politik Agus Salim tak diragukan lagi. Dalam periode 1946 sampai 1950, Agus Salim sangat bersinar di kancah perpolitikan Indonesia, sehingga digelari ‘Orang Tua Besar’ (The Grand Old Man).
Agus Salim berperan besar sebagai pembuka diplomasi Indonesia yang baru merdeka dengan negara-negara Arab pada tahun 1947. Dia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia sampai tahun 1949.
Agus Salim sangat cerdas. Terbukti, dia menguasai tujuh bahasa diluar bahasa Indonesia, yaitu Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, Arab, Turki, dan Jepang.
Namun, dengan semua kecemerlangan karirnya, Agus Salim merupakan bapak bangsa paling sederhana. Bahkan, Faisal Basri di Kumparan menyebutkan Agus Salim adalah tokoh bangsa paling bokek.
Agus Salim sampai akhir hayatnya tidak mempunyai rumah sendiri. Dia mengontrak rumah sebagai tempat tinggal.
Kontrakan Agus Salim tidak rumah mewah, melainkan rumah biasa di berbagai kawasan kumuh di Jakarta. Salah satu kontrakan Agus Salim yang terkenal adalah di Gang Listrik.
Di rumah ini, Agus Salim pernah hidup tanpa listrik, karena dia tak sanggup membayar tagihannya.
Tanggal 4 November 1954, Agus Salim menghembuskan napas terakhir di RSU Jakarta. Jenazahnya kemudian dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. (bpc4)