BERTUAHPOS.COM — Apakah para penguasa Arab Saudi yang selama ini mengkritik keras Israel — atas perlakukan terhadap Palestina — akan ‘merangkul’ negara Zionis? Apakah Arab Saudi dengan Israel akan berdamai, seperti Uni Emirate Arab dan Bahrain?
Pertanyaan itu, kini ada dalam banyak benak orang di Timur Tengah dan semakin liar berkembang di sosial media. Ada banyak yang menduga perdamaian kedua negara ini mungkin bisa tercapai.
Dalam wawancara TV Al-Arabiya, mantan Kepala Intelijen Saudi dan Duta Besar lama untuk Washington Pangeran Bandar Bin Sultan al-Saud mengutarakan pernyataan yang mengarah pada kesepakatan damai antar kedua megara tersebut.
Pangeran Bandar mengecam para pemimpin Palestina karena mereka mengkritik langkah perdamaian antara Israel oleh negara-negara Teluk Arab baru-baru ini. Para pemimpin Palestina menggambarkan normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dengan Israel sebagai bentuk ‘pengkhianatan’ dan ‘tikaman di belakang’.
Menurut Pangeran Bandar, kalimat itu adalah ‘kritikan yang sangat pedas.’ “Tingkat wacana yang rendah ini bukanlah yang kami harapkan dari para pejabat (Palestina) yang berusaha mendapatkan dukungan global untuk perjuangan mereka,” kata Pangeran Bandar. seperti dilansir dari BBC Indonesia.
Jika merujuk pada normalisasi hubungan antata Uni Emirate Arab-Bahrain-Israel memang hubungan keduanya kini terjalin demikian ‘hangat’. ‘Kehangatan’ itu kini mulai terjalin antata Arab Saudi dengan Israel, dengan diperbolehkannya orang-orang Israel melaksanakan ibadah haji dan umrah ke Mekah.
Hubungan ini menarik perhatian Presiden Donald Trump dan berikan pujian kepada keduanya. Sedangkan menurut Pangeran Bandar, kritikan pejabat Palestina terhadap negara-negara teluk dianggap sebuah umpatan tercela. “Sepenuhnya itu tidak dapat diterima,” ungkapnya. (bpc2)