BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pangeran Antasari adalah salah satu keturunan Raja Banjarmasin. Namun, tumbuh besar di luar istana.
Dikutip dari IDN Times, karena dibesarkan di luar istana, Pangeran Antasari mengerti penderitaan rakyat Banjar akibat kolonial Belanda. Hingga akhirnya, Pangeran Antasari mengangkat senjata untuk mengusir Belanda.
Pangeran Antasari mendapatkan dukungan besar dari rakyat Banjar. Pada 18 April 1859, perang akhirnya meletus saat pasukan Pangeran Antasari menyerang tambang batu bara Belanda di Pengaron.
Tidak selesai disitu, pasukannya juga menyerang semua kedudukan Belanda di Martapura, Hulu Sungai, Riam Kanan, Tanah Laut, Tabalong, utamanya sepanjang sungai Barito sampai ke Puruk Cahu.
Belanda kemudian mendatang bala bantuan dengan senjata lengkap dari Batavia. Pasukan Pangeran Antasari bisa didesak hingga Muara Taweh.
Belanda, meskipun sempat memukul pasukan Pangeran Antasari, namun tak pernah bisa menangkapnya, apalagi memadamkan pemberontakannya.
Hingga akhirnya Belanda mengumumkan akan memberikan hadiah 10,000 gulden bagi siapa saja yang mampu menangkap atau membunuh Pangeran Antasari. Namun, tidak ada rakyat Banjar yang berkhianat.
Hingga akhirnya, pada 11 Oktober 1862, Pangeran Antasari wafat ditengah-tengah rakyat yang dibelanya. Dia wafat di Kampung Bayan Begok, Sampirang. (bpc4)