BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar mengatakan dalam 10 tahun terakhir, kontribusi dari potensi Sumber Daya Alam atau SDA, terhadap perekonomian daerah, mengalami kemerosotan signifikan.
“Selain migas, memang kontribusi terbesar terhadap ekonomi daerah disumbangkan dari sektor SDA, seperti perkebunan, kehutanan dan pertambangan. Namun dalam waktu 10 tahun belakangan kontribusinya menurun. Kondisi ini semakin diperburuk dengan menurunnya migas yang memberikan kontribusi terbesar tergadap perekonomian daerah,” ungkapnya.
Dia menambahkan, melambatnya fase pertumbuhan, disebabkan banyak faktor pendorong. Kata Syamsuar, ada tiga faktor, yakni harga minyak kelapa sawit dunia, harga minyak dunia, dan Lifting minyak Riau.
Soal sawit di Riau, untuk saat ini masih cukup bersas bergantung pada ekspor luar negeri, walau kebijakan mandatori dari dalam negeri sudah diberlakukan melalui B30. Isu-isu miring terhadap gempuran Eropa juga memberi dampak terhadap sekor perkebunan kelapa sawit di Riau.
Sementara dari sisi migas, dijelaskan Syamsuar, sangat dipengaruhi oleh harga minyak dunia turun — tidak seperti 15 lalu — dan jumlah produksi yang juga menurun dalam kurun waktu 10 tahun belakangan.
“Pertumbuhan ekonomi yang lambat ini belum cukup untuk mengungkit daya beli masyarakat. Beberapa strategi utama yang perlu ditempuh antara lain peningkatan kemudahan berusaha dan peningkatan infrastruktur,” jelasnya. (bpc2)