BERTUAHP0S.COM, PEKANBARU – Suasana new normal tidak mengurangi keakraban bertuahpos.com saat berbincang dengan Assistant Restaurant and Banquet Manager Batiqa Hotel Pekanbaru, Hendri Donal, siang itu.
Dalam suasana santai, pria berumur 25 tahun ini menceritakan pengalaman hidupnya hingga mencapai jabatan Assistant Restaurant and Banquet Manager di Batiqa Hotel Pekanbaru.
Hendri awalnya masuk ke dunia perhotelan ketika masuk SMK 3 Pekanbaru pada tahun 2010 dengan jurusan Perhotelan. Uniknya, Hendri mengaku awal dirinya masuk sekolah perhotelan karena ikut-ikutan.
“Karena melihat beberapa teman masuk ke sana, saya juga ikut masuk,” ujar dia sambil menahan senyum.
Rupanya, jalan hidup Hendri sudah ditentukan saat itu. Pada tahun 2012, pria kelahiran Pekanbaru ini mendapatkan kesempatan untuk Praktek Kerja Industri (Prakerin) ke Malaysia.
Saat Prakerin di negeri seberang, Hendri pernah ditugaskan sebagai resepsionis, housekeeping, hingga di bagian Food and Beverage (F&B) Service.
Pengalamannya di negeri seberang membuat Hendri mulai dilirik oleh manajemen hotel di Pekanbaru. Sebulan sebelum kelulusannya, Hendri bahkan sudah ditawarkan bekerja oleh salah satu hotel berbintang di bilangan Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Tahun 2013, Hendri lulus sekolah dengan nilai memuaskan, dimana dia berada di peringkat ketiga. Hanya saja, saat itu Hendri tidak berlama-lama di dunia perhotelan Pekanbaru, dan memilih terbang ke Jakarta.
“Saya sempat vakum selama tiga tahun. Di Jakarta, saya bekerja di salah satu BUMN di bilangan Jakarta Pusat,” kenang Hendri.
Hingga akhirnya pada tahun 2016, Hendri memasukkan lamarannya di Batiqa Hotel Pekanbaru melalui seorang teman di website pencari kerja.
Saat itu, Batiqa Hotel Pekanbaru baru saja membuka operasinya di Pekanbaru. Hendri termasuk salah satu tim opening dari Batiqa Hotel Pekanbaru.
Jabatan Hendri tidak langsung tinggi. Sebagai awal, dia ditempatkan di waiter restoran Batiqa Hotel Pekanbaru.
Kemudian, karir Hendri perlahan naik. Mulai dari captain waiter, kemudian menjadi supervisor. Semuanya dilakoni Hendri secara berjenjang.
Kini, Hendri sudah menjabat sebagai Assistant Banquet Manager. Jabatan ini diraih Hendri dalam waktu lebih kurang selama empat tahun.
“Dan sudah satu setengah tahun ini saya mengemban tanggung jawab ini,” kata Hendri.
Karirnya Hendri terbilang mentereng, karena dalam usianya yang baru menginjak 25 tahun, dirinya sudah mengemban jabatan Assistant Restaurant and Banquet Manager. Apa tipsnya?
“Dalam bekerja, jangan pernah berbohong. Kemudian, jangan menghitung waktu, dan selalu berikan yang terbaik. Paling utama, kejujuran. Jangan pernah berbohong,” tegas dia.
Awalnya Tidak Disetujui Orang Tua
Karir Hendri di dunia perhotelan awalnya tidak disetujui kedua orangtuanya. Alasan kedua orang tua Hendri, mereka yang bekerja di dunia perhotelan terlihat seperti anak-anak nakal.
Namun, Hendri bersikeras untuk tetap masuk dunia perhotelan. Hingga akhirnya, sang ayah pun memberikan izin Hendri berkarir di dunia perhotelan.
“Kemudian, setelah ayah, ibu saya juga setuju. Akhirnya, jalan karir saya direstui orang tua, dan kini saya sudah berkarir selama 7 tahun di dunia perhotelan,” kata dia.
Hendri mengucapkan rasa syukurnya bisa bergabung di Batiqa Hotel Manajemen (BHM), yakni di Batiqa Hotel Pekanbaru. Menurut dia, banyak suka duka dan kejadian unik selama bekerja yang menjadi pelajaran hidup.
Salah satu pengalaman unik Hendri adalah saat ada beberapa hotel yang bukan tamu menginap makan di restoran. Awalnya mereka mengatakan kepada Hendri bahwa mereka adalah tamu menginap.
Akan tetapi, kemudian diketahui bahwa tamu tersebit adalah tamu individual atau tidak menginap.
“Saat kita lengah, mereka sudah pergi tanpa membayar. Akhirnya kita yang nombok kerugian. Itu pelajaran bagi kita agar lebih mengenal tamu,” cerita Hendri.
Ditambahkan Hendri, kejujuran menjadi poin terpenting dalam bekerja di dunia perhotelan. Ada beberapa kasus, tamu mencoba mengetes kejujuran Hendri.
Tamu tersebut dengan sengaja melebihkan uang dari yang seharusnya mereka bayarkan. Transaksi hanya di Rp220 ribu, namun tamu memberikan Rp400 ribu.
“Karena disini kejujuran selalu diutamakan, kelebihan uang tersebut saya kembalikan. Ternyata, setelah dikembalikan, tidak ada ucapan terima kasih dari tamu tersebut,” lanjut dia.
“Namun, kita harus tetap senyum, tetap harus tegur. Bagaimanapun perlakuan tamu, senyum dan tegur tetap dijaga. Kita harus banyak-banyak ikhlas. Itu hal biasa di dunia perhotelan,” tambahnya sambil tertawa.
Hendri juga mengaku terkesan dengan ajaran yang dia dapatkan selama bergabung dengan Batiqa Hotel Pekanbaru. Yang paling dia ingat adalah pesan GM Batiqa Hotel Pekanbaru, Sumargo, soal bagaimana cara memperlakukan tamu hotel sama seperti memperlakukan tamu yang datang ke rumah sendiri.
“Perlakukan tamu sebagai keluarga, sebagai teman, sebagai sahabat. Dengan begitu, kita akan enjoy dalam melayani tamu,” kata dia.
Jika tamu sudah senang dan puas dengan pelayanan yang diberikan, pasti mereka akan datang lagi ke Batiqa Hotel Pekanbaru.
Terakhir, Hendri berpesan selalulah menjadi diri sendiri, dan jangan meniru orang lain.
“Jadilah diri sendiri, jangan menjadi orang lain. Jangan menjadi orang lain, karena kita tidak akan sanggup. Dan begitupun orang lain, belum tentu sanggup jika menjadi kita. Intinya, jadilah diri sendiri,” tutup Hendri. (bpc4)