BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pada 10 Hijriah, Rasulullah SAW melakukan ibadah haji. Saat itu, turun firman Allah SWT yang berbunyi:
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu,” (QS: al-Maidah:3)
Mendengar firman tersebut, menangislah sahabat Rasulullah SAW Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Mereka merasakan bahwa tugas kenabian Rasulullah SAW sudah hampir selesai, dan akan segera menghadap Allah.
Tanggal 29 Shaffar 11 Hijriah, Rasulullah SAW mulai merasakan sakit. Suhu badannya tinggi, dan kepalanya sakit. Namun, Rasulullah SAW masih sempat mengimami salat berjamaah selama 11 hari.
Sakit Rasulullah semakin keras, dan suhu badannya semakin tinggi. Beliau tinggal dan dirawat di rumah isterinya, Aisyah.
Di akhir-akhir sisa umurnya, Rasulullah berada di pangkuan Aisyah. Kemudian, Aisyah mengambilkannya siwak, menggosokan mulut Rasulullah. Kemudian, Rasulullah mengambil air di bejana didekatnya, mengusapkan ke wajahnya, sambil berkata “Laa Ilaaha illallah, sesungguhnya setiap kematian ada sekaratnya.”
Rasulullah mengangkat tanganya, dan berdoa “Ya Allah, ampuni dan kasihanilah aku, pertemukan aku dengan teman-teman yang tinggi (kedudukannya), ya Allah pertemukan aku dengan teman-teman (yang tinggi kedudukannya).” Doa tersebut diulang Rasulullah hingga tiga kali, dan kemudian tangganya melemas. Wafatlah kekasih Allah SWT dalam pangkuan Aisyah.
Rasulullah wafat pada waktu Dhuha, Senin 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriah, atau 8 Juni 632 Masehi. (bpc2)