BERTUAHPOS.COM, JEPARA – Seorang perempuan membagikan kisah sedihnya yang harus kehilangan Pakdenya karena meninggal dunia.
Kisah ini dibagikannya melalui akun Facebooknya @cinta cinta cintiya.
Dalam postingannya, perempuan berhijab ini menyayangkan sikap RSUD Kartini Jepara yang menolak Pakdenya dengan alasan kamar yang penuh.
“Baru saja terjadi pada kelurga saya… Pakde saya dalam keaadaan kritis saya bawa ke RSUD kartini Jepara, sampe disana daftar dan katanya kamar semua penuh,” tulis Cintiya.
Cintiya menambahkan, dirinya sempat memohon agar rumah sakit bisa menangani Pakdenya meskipun tidak tersedia kamar yang kosong.
“Terus saya tanya pak satpam, Mohon pasien di tanganin dulu pak… Soal kamar nanti nenyusul, karena keadaan pasien sudah tidak kuat. Kata pak satpam bilang, ndak pisa pak,, harus ada kamar dulu baru diitanganin,” sambung Cintiya.
Masih dikatakan Cintiya, Pakdenya akhirnya meninggal dunia setelah dua jam pasca ditolak RSUD Kartini Jepara.
“Akhinya kita sebagai rakyal kecil hanya pasrah… Terus akhirnya pakde saya q bawa ke Graha. Dan selang 2 jam pakde saya meninggal. Terus terang saya kecewa – Kenapa nyawa seseorang harus diukur dulu dari tingkatan kelas kamar pasien,” imbuh Cintiya.
Pasca dibagikan, postingan Cintiya ini telah dilike hingga 3.000 kali dan dibanjiri hingga 8.000 komentar. (bpc9)
Berikut link videonya:
https://www.instagram.com/p/B94KWgEnLLvwes4QuKP3JXsJJ3n2q1W1wk4axU0/