BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Banjir sudah seperti bencana langganan di beberapa daerah di Riau. Bahkan tidak jarang bencana ini bisa ditebak dengan menlihat kondisi curah hujan di wilayah Barat.
“Apalagi tingginya curah hujan beberapa waktu terakhir membuat potensi banjir meningkat. Bahkan di provinsi lain juga sama. Seperti di Sumbar,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur.
Berikut ini 3 Kabupaten di Riau yang paling rawan terjadinya banjir sekaligus fakta-faktanya.
1. Kabupaten Kampar.
Kabupaten Kampar merupakan daerah perbukitan yang dikelilingi oleh Bukit Barisan. Di kabupaten ini juga terdapat sebuah waduk yang dikenal dengan waduk PLTA Koto Panjang.
Pada saat hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi, seperti musim hujan saat ini. Volume air di waduk akan meningkat. Dengan demikian pihak pengelola waduk harus membuka pintu air agar waduk tidaj jebol.
Saat pintu air di buka, maka air akan dialiri ke Sungai Kampar. Otomatis air Sungai Kampar juga meluap hingga melebihi kapasitas tampungan sungai. Oleh sebab itu pemukiman warga yang berada di bantaran sungai sudah bisa dipastikan akan tergenang air. Kondisi ini sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu.
2. Kabupaten Rokan Hulu.
Kabupaten Rokan Hulu adalah merupakan kabupaten pecahan dari Kampar. Wilayah ini juga termasuk dalam Riau daratan di mana dilihat secara geografis juga merupakan wilayah perbukitan.
Saat hujan turun, air dari dataran tinggi akan turun ke dataran rendah, yang sebagian besar adalah wilayah pemukiman masyarakat.
Selain itu, Sungai besar yang terdapat di Riau berhulu pada sungai di Sumatera Barat. Jika Sumbar diguyur hujan lebat dalam waktu lama atau sering, maka air akan mengalir ke Riau sebagai daerah dataran rendah. Hal ini pula yang kerap membuat kabupaten ini banjir.
3. Kabupaten Pelalawan.
Kabupaten Pelalawan tidak termasuk dalam daerah perbukitan. Namun banyaknya aliran sungai besar bermuara di daerah ini. Seperti sungai Indragiri dan Sungai Kampar.
Saat debit air naik di Sungai Kampar, maka akan terus mengalir ke bagian hilir. Lalu, jika di muara bentrok dengan air pasang laut maka di pastikan air akan meluap. Itulah sebabnya banyak daerah di Kabupaten Pelalawan terendam banjir.
Menurut Jim Gafur, untuk mengantisipasi banjir, kata Jim Gafur, BPBD Riau berkoordinasi dengan BPBD di tiga kabupaten di Bumi Lancang Kuning. “Koordinasi terus dilakukan sejak November lalu,” katanya.
BPBD Kabupaten Kampar, Rokan Hulu dan Pelalawan diminta menyiapkan logistik dan peralatan untuk antisipasi terjadinya banjir. Kepada masyarakat juga diimbau untuk terus waspada.
“Kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai di tiga kabupaten untuk terus waspada. Jika melihat tanda-tanda akan banjir segera lakukan evakuasi dan laporkan juga ke petugas kita,” tambahnya. (bpc3)