BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Penemuan katak spesies baru ini ketika penelitian soal keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh LIPI. Katak ini katak tanduk Kalimantan (Megophrys kalimantanensis). Secara morfologi lebih mirip dengan katak tanduk pinokio.
Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi mengungkapkan amphibi menduduki posisi kedua spesies terbanyak yang ditemukan LIPI setelah gastropoda.
Hingga Oktober 2019 telah ditemukan 32 spesies endemik baru di Indonesia. Angka ini dipastikan akan terus bertambah, karena proses identifikasi temuan masih terus berlangsung.
Penemuan jenis baru katak ini dipublikasikan di jurnal Zootaxa vol. 4679. Katak tanduk ini merupakan salah satu temuan terbaru LIPI. Dan baru saja dideskripsikan oleh tim peneliti dari LIPI; Kyoto University, Jepang; Aichi University of Education, Jepang; Institut Teknologi Bandung; dan Universitas Negeri Semarang.
Peneliti bidang herpetologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Amir Hamidy, jenis baru ini menjadi koleksi ekspedisi yang dilakukan di Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, juga di Barito, Sarawak dan Pegunungan Crocker di Sabah, Malaysia.
Morfologi katak tanduk Kalimantan ini tersebar luas mulai dari Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaya serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Jenis baru ini memiliki tanduk (dermal accessory) pada bagian moncong dan mata yang lebih pendek jika dibandingkan dengan katak tanduk pinokio. Juga sepasang lipatan lateral tambahan pada sayap.
Secara akustik, suara individu jantan dari jenis baru ini memiliki variasi yang lebih banyak dan lebih panjang jika dibandingkan dengan katak-tanduk pinokio.
“Berdasarkan hasil analisis dari tiga metode pendekatan tersebut kami menyimpulkan bahwa jenis tersebut merupakan jenis baru dan kemudian diberi nama Megophrys kalimantanensis,†kata Amir. (bpc3)