BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau, Syamsuar punya hajat besar dan sangat ingin bertemu dengan Mahathir Mohammad. Dia ingin bicara langsung dengan Perdana Menteri Malaysia agar peredaran narkoba dari Malaysia tidak dilepaskan ke Provinsi Riau.Â
Â
“Saya ingin sekali bertemu dengan Mahathir. Saya minta agar pemerintah Malaysia tidak melepaskan pelaku peredaran narkoba hingga ke Riau,” ujarnya, Jumat, 26 Juli 2019 di Pekanbaru.Â
Â
Menurut Syamsuar, masalah peredaran narkoba di Provinsi Riau sangat mengkhawatirkan. Dalam catatan nasional Riau termasuk sebagai daerah lima besar darurat peredaran narkoba.Â
Â
Dia menyebut, ingin menyentuh hati Mahathir dengan pendekatan kemelayuan. Dengan kata lain jika Pemerintah Malaysia tidak menahan peredaran narkoba keluar negara itu, maka masyarat Melayu di Riau akan punah nilai kemelayuannya yang agamis, sebab begitu banyak anak-anak Melayu mengkonsumsi narkoba.Â
Â
“Kalau Malaysia tidak ikut mengatasi masalah narkoba habislah masyarakat Melayu ini. Karena daerah paling dekat dengan Malaysia itu adalah Riau. Pintu masuk narkoba itu terdapat di daerah-daerah kepulauan yang berbatasan langsung dengan negara itu, seperti Bengkalis dan Meranti,” kata Syamsuar.Â
Â
Syamsuar berkata, setiap kali melakukan kunjungan ke banyak daerah di Provinsi Riau, para orang tua selalu mengeluhkan bagaimana mengatasi masalah peredaran dan penggunaan barang haram itu.Â
Â
Diapun mengakui bahwa masalah terberat yang dihadapi Pemprov Riau saat ini yakni soal peredaran narkoba. Oleh sebab itu dia berharap kepada pada cendikiawan dan ulama di Riau untuk selalu berbicara mengenai bahaya narkoba dalam setiap acara dan dakwahnya.
Â
“Kalau saya datang ke kampung-kampung, itulah keluhan mereka para orang tua. Masalahnya dengan sabu itu senang cari duit. Sekarang siapa yang bisa ngasih tahu, kalau tak ada yang mau ngasih tahu. Makanya kami butuh para pendakwah ini. Mari kita berceloteh dengan masyarakat tapi didukung dengan ekonomi masyarakat,” katanya. (bpc3)