BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Jika ada kesempatan Kecamatan X Koto Atas Kabuaten Solok, Sumatera Barat, main-mainlah ke Jenjang Seribu Sulik Aia. Objek wisata, satu ini mengandung makna filosofis tinggi, tentang pengertian betapa berharganya sebuah pekerjaan.
Sebuah tugu yang terpajang di sisi kanan pintu gerbang masuk itu, cukup mengisyaratkan bahwa tempat ini dibuat untuk memberikan maksud itu:
Ditempa oleh kesulitan
Dibina oleh pengalaman
Disatukan oleh tujuan
Dilindungi oleh rahmat tuhan
Mega-mega yang disentuh pudar
Karena keagungan kerja
Badai-badai yang diterja nyisih
Karena keangungan jiwa
Tiadalah kebahagiaan besar
Kebahagiaan selesai kerja
Tiadalah kelapangan besar
Kelapangan kemenangan jiwa
Dan semua pengabdian…
Diuntukkan bagi keuntungan bangsa
Dan semua kelelahan
Diuntukkan bagi pemulaian bekerja.
Tugu itu ditandatangani pada tanggal 9 Desember 1994. Sejak Jenjang Sulik Aia, atau jenjang gunung merah putih di resmikan, tempat ini dibuka sebagai salah satu destinasi wisata di Solok. Menikmati objek wisata ini, memang dibutuhkan tenaga ekstra. Lebih kurang 100 anak tangga harus dijajaki hingga kepuncak bukit. Setiap tanjakan kemiringannya berbeda-beda.
Setelah kurang lebih menjajaki 100 lebih anak tangga, pengunjung bisa istirahat sejenak disebuah pendopo yang telah disiapkan. Meski libur akhir tahun, objek wisata yang satu ini sepertinya tidak banyak peminat. Selain letak lokasinya yang cukup jauh dari jalan raya, objek wisata Jenjang Seribu Sulik Aia ini berada ditengah kawasan berbukitan, dengan melewati beberapa perkampungan masyarakat.
Di atas puncak bukit rasa lelah itu terbalas. Panorama bukit merah yang mengagumkan tersuguh ditengah hamparan luas sawah yang hijau. Kunjungan bertuahpos.com kali ini, Jumat (25/12/2015), memang tidak lama. Terlihat lokasi ini masih tidak terawat dengan baik. Lumut dan rumput tumbuh disepanjang jenjang tangga itu. Namun demikian, akses menuju puncak bukit masih tetap bisa dilalui dengan mudah. “Karena sedikit pengunjung, makanya tidak terlalu diperhatikan,” sebut Suliki salah seorang warga di sekitar lokasi itu.
Memasuki gerbang Janjang 100 Sulik Aie pengunjung tidak dipungut biaya. Sebagian wisatawan yang menikmati panorama bukit merah di atas puncak adalah masyarakat sekitar. Ini hanya salah satu, destinasi wisata yang tidak tergarap dengan baik di Sumatera Utara. Namun demikian, objek wisata ini, mengandung nilai filosofi kerja yang dalam. Siapapun butuh kerja keras untuk bisa sampai kepuncak. Hal itu melambangkan bahwa perjuangan manusia tetap akan membuahkan hasil setelah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab. Sementara kami, hanya sanggup menyelesaikan 180 anak tangga, dan kembali turun ke bawah. (Melba)