Upaya untuk menemukan spesies baru manusia purba ini sudah dilakukan sang profesor bersama timnya sejak 9 tahun lalu. Pada tahun 2011, dia dan timnya banyak menemukan fosil mirip manusia, seperti; gigi, bagian tulang paha, dan tulang lengan.
Dilansirdari CNNIndonesia.com, 2 molar lagi ditemukan 4 tahun setelah itu. Molar ini diperkirakan berusia 50-67 ribu tahun. Di Gua Cagayan, Mijares dan tim menemukan dua tulang dewasa dan seorang anak. Pada masa yang sama juga menjadi rentang hidup manusia purba jenis; Neanderthal, Denisovan, Homo sapiens, dan Homo floresiensis.
Spesies Homo luzonensis punya struktur tubuh yang berbeda dengan spesies manuasia purba lainnya. Spesies ini punya struktur gigi lebih unik, yakni; gigi premolar bervariasi, tujuh gigi premolar itu lebih kecil dan sederhana.
2 tulang tangan dan 3 tulang kaki juga menunjukkan anatomi unik dari spesies Homo luzonensis ini. Meskipun dipisahkan oleh jutaan tahun evolusi, tulang jari luzonensis sangat mirip dengan Australopithecus Afarensis yang hidup antara 3 juta sampai 4 juta tahun.
“Jika mengambil fitur satu per satu, Anda akan menemukannya dalam satu atau beberapa spesies hominin. Namun jika Anda mengambil seluruh kombinasi fitur tak ada spesies lain dari genus homo serupa yang mengindikasikan bahwa mereka termasuk dalam spesies baru,” kata ahli Paleoantropologi asal Prancis Florent Detroit. (bpc3)