BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemerintah Provinsi Riau sejauh ini telah menetapkan enam daerah untuk jadi fokus pengembangan budidaya perikanan.
Keenam daerah tersebut adalah Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Dumai dan kampar. “Seperti di Kabupaten Kepulauan Meranti, itu sudah jalan,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Riau Herman.
Di Kabupaten Bengkalis dijadikan sebagai sentral udang vaname. Sedangkan Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi sentra ikan kakap putih dan ikan bawal bintang.
Adapun Dumai juga budidaya udang vaname, Indragiri Hilir sentral udang dan kepiting, Kampar sentral ikan patin dan Rokan Hilir sentral kerang darah dan udang.
Dia menambahkan langkah seperti ini dianggap efektif untuk mengangkat sektor keluatan dan perikanan di Riau sebagai penopang ekonomi masyarakat nelayan dan budidaya.
“Kita terus berupaya agar budiaya perikanan ini dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat Riau. Selain itu kita juga terus mengupayakan bagaimana merebut anggaran APBN,” ungkap Herman.
Misalnya untuk Kepulauan Meranti, kata Herman, yang saat ini dijadikan sebagai sentra budidaya ikan kakap putih dan bawal bintang lantaran memang daerah ini dianggap cocok dibandingkan daerah lain.
“Pihak-pihak terkait bersama pemerintah pusat juga sudah melakukan MoU terkait dengan kesepakatan ini,” katanya, Sabtu, 16 Januari 2021 di Pekanbaru.
Dia menambahkan, besar harapan Pemprov Riau upaya ini membuahkan hasil terutama mengangkat perekonomian masyarakat nelayan setempat, sehingga juga berdampak pada perbaikan perekonomian daerah di tengan pandemi.
Herman mengatakan, pengembangan budidaya sektor perikanan dan kelautan di Riau masih akan terus dikembangkan, agar masyarakat sebagai penerima manfaat menjadikan potensi untuk mengatasi masalah perekonomian nelayan. (bpc2)