BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Wakil Ketua Komisi I DPRD Riau, Taufik Arakhman, meminta masyarakat waspada terhadap peredaran uang palsu di tahun politik 2018.
Dikatakan Taufik, masyarakat telah tahu cara mengetahui uang palsu, seperti 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) untuk membuktikan apakah itu uang asli atau tidak.
“Di tahun politik, masyarakat kita minta waspada peredaran uang palsu. Bank Indonesia (BI) kan sudah mengajarkan, yang 3D itu,” kata Taufik kepada bertuahpos.com, Selasa 27 Maret 2018.
Taufik juga meminta agar BI lebih aktif dalam melakukan pengawasan uang palsu di tahun politik ini. Diduga Taufik, akan banyak oknum-oknum yang akan mengambil kesempatan di tahun politik.
Baca: 3 D Tentang Uang Palsu Itu Diluruskan
“Harus diawasi, jangan sampai masyarakat dirugikan. Disitulah peran BI sebagai bank sentral,” tambahnya.
Sementara itu, Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Robert Penjaitan mengatakan, ada misinterpretasi mengenai pemahaman tentang uang palsu. Terutama tentang ciri-ciri atau karakteristiknya. Dia mengatakan selama BI tidak pernah memberikan pemahaman seperti itu mengenai uang palsu.
“Uang palsu itu tidak ada definisinya. Maka yang perlu diperjelas yakni tentang keaslian uang itu sendiri. Jadi 3 D yang selama ini dikenal untuk memperjelas posisi uang asli. Semua uang di luar dari penjelasan tentang itu artinya adalah uang palsu,” terangnya.
Dalam catatan BI di Riau sendiri sedikitnya ada sebanyak 456 lembar uang paslu. Angka tertinggi berada di Pulau Jawa, di atas seribu lembar. (bpc2)
Â