BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Hingga bulan Maret di tahun 2018, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat setidaknya 73 orang di Kota Pekanbaru telah terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Pekanbaru Gustiyanti, menjelaskan jumlah kasus gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut tersebar di 12 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru. Dimana Kecamatan Tampan menjadi penyumbang terbanyak.
“Hingga bulan Maret lalu dari 73 kasus DBD di Kota Pekanbaru, terbanyak di Kecamatan Tampan dengan 15 kasus,” terang Gustiyanti kepada bertuahpos.com, Selasa 3 Maret 2018.
Gustiyanti turut menerangkan, angka 73 kasus DBD di Pekanbaru ini terus bertambah jika dibandingkan dengan data DBD hingga akhir bulan Februari lalu. Dimana korban DBD di Pekanbaru hingga Februari hanya mencapai 37 kasus.
Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah korban DDB tahun ini hingga akhir bulan Maret justru membaik dengan mengalami penurunan.
“Jika dibandingkan dengan pekan ke-13 di tahun 2017, jumlah 73 kasus DBD ini jauh menurun dibandingkan tahun lalu yang bahkan mencapai 205 orang,” tutur Gustiyanti.
Sementara di tempat terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, mengklaim beberapa program yang dirancang oleh Diskes Pekanbaru telah mampu memperlambat laju angka kasus DBD di Kota Pekanbaru.
“Kami ada beberapa program yang memang khusus untuk menekan angka DBD di Kota Pekanbaru, salah satunya ialah program satu rumah satu kader jumantik,” pungkas Zaini.
Berikut jumlah kasus DBD hingga pekan 10 tahun 2018:
– Kecamatan Sukajadi 5 kasus,
– Kecamatan Senapelan 3 kasus,
– Kecamatan Pekanbaru Kota 3 kasus,
– Kecamatan Rumbai Pesisir 3 kasus,
– Kecamatan Rumbai 1 kasus.
– Kecamatan Limapuluh 3 kasus,
– Kecamatan Sail 2 kasus,
– Kecamatan Bukit Raya 9 kasus,
– Kecamatan Marpoyan Damai 8 kasus,
– Kecamatan Tenayan Raya 10 kasus,
– Kecamatan Tampan 15 kasus,
– Kecamatan Payung Sekaki 11 kasus.
(bpc9)