BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri mengatakan tidak setuju dengan kebijakan pemerintah mengekspor benur, atau benih lobster. Menurutnya, pemerintah seharunya melindungai benih ini hingga menjadi konoditi siap ekspor.
Hal ini diungkapkan Megawati dalam sebuah diskusi daring yang diselenggarakan DPP PDIP, Kamis, 7 Januari 2021.
“Lautannya diobrak-abrik yang namanya hanya karena masalah benur. Aduh, aku tuh kan lihat benur kan sudah halus, anak lobster, kecil, paling besarnya segini nih, bening dia,” kata Mega.
Presiden kelima RI itu menyarankan pemerintah mengedepankan budidaya lobster. Menurutnya, pemerintah bisa memanfaatkan teknologi mutakhir untuk melakukannya.
“Saya sampai mikir kenapa ya, maksud saya, hanya karena uang kita berikan milik kita sendiri? Sedih saya, betul sedih. Masa enggak bisa kita bikin budidaya dengan teknologi?” ujarnya.
Keran ekspor benur dibuka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Indonesia sebelumnya melarang penjualan benih lobster ke negara lain. Penjualan boleh dilakukan saat lobster telah dewasa.
Beberapa bulan setelah membuat kebijakan itu, Edhy terseret kasus korupsi. KPK menyebut Edhy terlibat kasus suap ekspor benur. Kementerian Kelautan dan Perikanan memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor benih lobster.
Penghentian yang dilakukan sebagai buntut dari operasi tangkap tangan KPK terhadap Edhy Prabowo itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor B. 22891/DJPTPI.130/XI/2020 tentang Penghentian Sementara Penerbitan Surat Penetapan Waktu Pengeluaran (SPWP). (bpc2)