BERTUAHPOS.COM (BPC) PEKANBARU – Datangnya “tamu” setiap bulan bagi wanita merupakan kodrat yang harus diterima dan dijalani walau bagaimanapun kondisinya. Sebagian wanita saat menstruasi akan mengalami namanya sakit atau nyeri dibagian perut. Umumnya nyeri haid tersebut dialami ketika hari pertama.
Pada beberapa wanita juga, tidak terlalu merasakan nyeri sehingga masih tetap dapat beraktifitas seperti biasa. Tetapi sebagian lagi ada yang merasakan nyeri yang tidak tertahankan sehingga tidak mampu melakukan apapun.
Seperti yang disampaikan oleh Melisa, salah satu bidan di klinik Daffa Pratama kepada kru Bertuahpos.com. “Nyeri haid umumnya dirasakan pada wanita saat hari pertama datang, namun masih ada yang bisa menahan dan ada yang tidak dapat menahan sampai tidak bisa melakukan aktifitas apa apa,” ungkap Meli, Kamis (28/1/2016).
Menurut Meli, kontraksi halus pada otot dinding rahim yang umumnya tidak terasa, terjadi sepanjang waktu. Namun saat masa haid, kontraksi ini makin menjadi sebagai bagian dari peluruhan darah didinding rahim saat haid.
“Kontraksi tersebut menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, jadi memutuskan suplai darah dan oksigen ke rahim. Tidak ada oksigen itulah penyebab jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menyebabkan rasa nyeri,” tambahnya.
Selain itu, rasa sakit semakin bertambah disebabkan tubuh juga mengeluarkan bahan kimia yang bernama prostaglandin yang menjadikan otot rahim semakin kontraksi. Dan protaglandin kerap memicu penyakit atau kondisi yang lain seperti mual, diare, sakit kepala, tubuh merasa lemas yang menyertai nyeri.
Pada sebagian wanita yang memproduksi prostaglandin dalam jumlah yang lebih banyak akan menyebabkan rasa nyeri lebih dahsyat dibandingkan lainnya.
” Dibeberapa wanita mengeluarkan bahan kimia, namanya prostaglandin, dimana lebih memicu kontraksi, biasanya terjadi penyakit lain seperti mual, lemas, diare bahkan sakit kepala saat nyeri haid tersebut,” sebutnya. (Dilla)