BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan adalah kebutuhan. Untuk itu berbagai agama mengatur tentang ini. Tak terkecuali aliran Ching Hai.
Â
Mahaguru Ching Hai dengan tegas menyatakan, bahwa hubungan kelamin itu bukan sesuatu yang tabu, bahkan sangat dianjurkan. Hanya saja, kontak pria dan wanita ini tak boleh disempitkan pada kontak fisik semata.
Â
Seks dalam ajaran Ching Hai adalah sesuatu yang indah. Namun sebetulnya, seksualitas pria-wanita adalah duplikat. Tiruan dari penyatuan diri manusia yang utuh. Kenikmatan penyatuan diri sendiri ini jauh melebihi kenikmatan yang diberikan oleh hubungan seks.
Â
Seperti diketahui, dalam diri manusia terdapat sisi feminin dan maskulin dengan porsi yang berbeda-beda. Pada saat seseorang menyatukan kedua sisi dirinya itu, dia akan merasakan kenikmatan dan kepuasan yang tak mungkin diceritakan kepada orang lain.
Â
Ching Hai menganggap, manusia muncul di bumi dalam keadaan lupa terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan kerajaan Tuhan. Karenanya, selama hidup manusia itu mencari cara-cara sendiri untuk tetap mengingat dan memuliakan Tuhan.
Â
Cara-cara yang ditempuhnya tak lain adalah mencari duplikat dari cara sejati milik Tuhan. Dengan kata lain, kenikmatan seks hanyalah semacam tiruan yang dilakukan manusia untuk mencari sesuatu yang asli, yang telah hilang.
Â
Sesuatu yang asli itu tak lain ketika manusia menyatukan sisi-sisi dirinya hingga mencapai kesadaran tertinggi. Karena sebatas tiruan, maka hubungan pria-wanita yang didasarkan seks semata cenderung menemui kehancuran. Dia gagal yang memicu kesengsaraan hidup.
Â
Namun jika seks itu dilakukan dengan ketulusan dan ikatan suci, maka seks juga dapat dipandang sebagai alat menuju penyatuan yang lebih tinggi.
Â
Gairah, nafsu, dan birahi adalah bentuk kesadaran yang menyesatkan. Ketika melihat seorang fakir India dalam keadaan hampir telanjang, apa yang Anda rasakan?
Â
Paling mungkin Anda tak merasakan apa-apa, atau setidaknya muncul rasa ingin tahu yang bebas dari gairah dan nafsu.
Â
Namun sebaliknya, media porno justru menarik-ulur rasa ingin tahu seseorang dengan memanipulasi tubuh manusia.
Â
Ching Hai memandang tubuh manusia adalah bangunan Tuhan. Karenanya untuk mencegah nafsu yang tak terkendali itu, Ching Hai sangat menganjurkan perkawinan. Itu persetubuhan indah, duplikat yang tidak menyengsarakan. (jss)