BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Berkisah tentang kurban tidak lepas dari histori nabi Ibrahim. Allah SWT menyiratkan makna dengan nilai tinggi di balik kisah nabi Ibrahim. Nilai kesabaran, nilai ketaatan, keimanan dan ketakwaan sebagai pegangan hidup manusia.Â
Ustaz Muhammad Fitrah dalam khutbahnya menerangkan, bahwa kurban merupakan bagian dari jihat. Perjuangan Nabi Ibrahim ketika Allah memanggilnya untuk menyembelih Ismail, putra kesayangannya, merupakan salah satu jihat di Jalan Allah.
“Ketika Ismail disembelih, Allah menggantikannya dengan seekor kambing untuk dikurbankan. Nilai kurban sebagai jihat untuk umat kurang mampu agar merasakan kenikmatan seperti apa yang dirasakan oleh orang-orang kaya,” ungkapnya, Jumat, 2 Agustus 2019.
Baca : Dinas Peternakan Pekanbaru Prediksi Tahun Ini Kebutuhan Hewan Qurban Capai 9556 Ekor
Berkurban juga mengandung nilai ketaatan, jelas karena ini merupakan perintah Allah dengan nilai ibadah. Allah meminta, atau menyerukan kepada umat Muslim untuk berkurban. Oleh sebab itu melaksanakan kurban merupakan implementasi dari ketaatan kepada Allah SWT.Â
Baca :Â IKPP Bagikan Sembilan Sapi Qurban untuk Masyarakat Sekitar
Dari sisi keimanan, Allah menyerukan perintahkan kurban kepada Ibrahim untuk menguji keimanannya. Sejauh mana keyakinannya kepada Allah sebagai bentuk wujud kekokohan tauhid terhadap Allah. Setelah semuanya berhasil dilalui oleh Ibrahim, maka Allah mengangkat derajatnya dan menyematkan gelar orang-orang dengan tingkat kesabaran tinggi.Â
“Ketika Ibrahim harus mengorbankan anaknya untuk sembelih, kenapa kita masih berat menyisihkan sebagian harga untuk berkurban walau hanya seekor kambing?” ujarnya. (bpc3)