BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU- Pisang tidak lepas dari jantung yang melekat pada tandannya. Beragam cara orang memperlakukan si jantung pisang ini. Ada yang tak dikonsumsi karena dianggap sebagai limbah, ada juga yang menjadikannya sebagai bahan pelengkap gado-gado dan pecal. Dan ada juga yang diolah menjadi gulai jantung pisang.
Â
Namun bagi Dosen Fapertapet UIN Suska Riau, Elfi Rahmadani SP MSI, jantung pisang sebenarnya dapat diolah menjadi lauk yang nikmat karena manfaatnya yang tidak kalah dengan pisang. “Bisa dijadikan abon bahkan dendeng dari jantung pisang,” sebutnya, Senin (15/09/2014).
Â
Jantung pisang mengandung karbohidrat, protein, mineral (terutama fosfor, kalsium. dan besi) maupun vitamin seperti beta karotin, Vitamin B1 dan C. Sebagai sayur, jantung pisang juga mengandung serat pangan yang tinggi.Â
Â
“Mempunyai indeks glikemik yang rendah, sehingga insulin yang dibutuhkan untuk mengubah glukosa menjadi energi semakin sedikit dan baik bagi penderita diabetes,” ujar  Elfi.
Â
Komoditas ini juga dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke. Mengkonsumsi jantung pisang juga baik bagi kesehatan saluran pencernaan dengan cara meninggkatkan pergerakan usus besar. “Mengikat lemak dan kolesterol yang kemudian dikeluarkan melalui feses,” jelasnya.
Â
Sayangnya banyak masyarakat yang masih enggan mengkonsumsi jantung pisang. Karenanya perlu dilakukan pengolahan yang kreatif sperti dijadikan abon dan dendeng. Sehingga orang pun tertarik untuk mengkonsumsinya.
Â
Dalam mengolah jantung pisang maka perlu diperhatikan jenis jantung pisang apa yang bisa diolah. Tidak semua jantung pisang enak dimakan. Di antara jantung pisang yang enak dimakan adalah jenis pisang klutuk, pisang kepok, pisang raja bulu, dan pisang raja siam.Â
Â
Â
“Yang paling enak adalah jantung pisang dari jenis pisang klutuk, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk mengolah jenis pisang kepok,” tambahnya. Dari hasil analisa laboratorium diketahui kandungan gizinya cukup baik yaitu terdiri dari protein 12,05%, karbohidrat 34,83%, lemak total 13,05%. (riki)
Â
Â