BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ustaz Abdul Somad atau yang biasa dikenal dengan UAS menerangkan tentang ibadah terbaik pada 10 hari di awal Dzulhijjah. Untuk diketahui, hari ini sudah masuk tanggal 01 Dzulhijjah 1441 M/2020.
“Amalan yang paling bagus pada 10 hari awal Dzulhijjah yakni berpuasa. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan langsung oleh Istri Nabi Hafsah,” kata UAS dalam tausiahnya di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau, Rabu, 22 Juli 2020.
Dia menjelaskan, ada beberapa keutamaan yang didapat ketika Muslim melaksanakan amalan berpuasa pada awal Dzulhijjah. Keutamaan pertama, yakni qadha, atau hutang pada puasa wajib sebelumnya, lunas.
Sedangkan keutamaan kedua, Muslim yang melaksanakan puasa pada awal Dzulhijjah akan mendapatkan pahala puasa Senin-Kamis. Sedangkan keutamaan ketiga, dia juga mendapat pahala puasa sunat Dzulhijjah.
Namun, dalam hadis lain, dijelaskan UAS, yang juga diriwayatkan oleh istri Nabi Muhammad SAW, bahwa nabi tidak melaksanakan puasa pada awal Dzulhijjah.
Penjelasan mengenai hadis ini dijelaskan secara rinci oleh Imam Nawawi, bahwa yang dimaksud oleh hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah itu, apabila dalam keadaan musafir, atau melakukan perjalanan jauh. “Maka ketika dalam keadaan musafir, Rasulullah SAW tidak berpuasa pada 10 hari awal Dzulhijjah,” jelasnya.
Lalu bagaimana dengan orang yang sedang dalam kondisi sakit parah, dan tidak dianjurkan untuk berpuasa? UAS menjelaskan, seseoranh dalam kondisi itu bisa melakukan ibadah yang lain. Seperti perbanyak melaksanakan shalat sunat, duha, witir, tahajud, istiqarah, shalat tasbih, dan shalat sunat lainnya.
Sementara jika kondisinya benar-benar uzur, maka ibadah lain yang bisa dilakukan pada 10 hari awal Dzulhijjah, yakni memperbanyak baca Al-Quran, dan zikir. “Kalau tak juga bisa, maka hatinya sudah tertutup. Maka merugilah orang-orang yang masuk dalam golongan ini,” jelasnya. “Tak ada hari yang baik untuk beramal, kecuali pada awal Dzulhijjah ini.”
(bpc2)