BERTUAHPOS.COM (BPC) – Ancam saling serang terus berkecamuk antara Amerika Serikat dengan Korea Utara (Korut). Bahkan Korut menyebut akan mem-bom kapal induknya yang kini berada di Semenanjung Korea.
Â
Menanggapi ancaman Korut ini, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ingin Korea Utara (Korut) diberi sanksi baru oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Itu dikatakan Trump ketika bertemu dengan 15 duta besar (dubes) Dewan Keamanan untuk PBB.
Â
Dalam pertemuan Senin, 24 April itu juga dihadiri Rusia dan China di Gedung Putih. Menurut Trump, tindakan provokasi Korut harus segera dihentikan.
Â
“Status quo di Korut juga tidak bisa diterima. Dewan (keamanan) harus menjatuhkan sanksi tambahan yang lebih kuat pada program rudal balistik dan nuklir Korut,” kata Presiden Trump yang dilaporkan IBTimes, Selasa (25/4/2017).
Â
Menurut Reuters, pejabat AS menyatakan, bahwa sanksi yang lebih berat pada Korut itu bisa mencakup embargo minyak, melarang operasi perusahaan penerbangan Korut, dan menghukum bank asing yang terus melakukan perdagangan dengan negara ini.
Alasan Presiden Trump mengusulkan sanksi baru itu, karena Korut dianggap sebagai masalah yang harus diselesaikan saat ini juga.
“Ini (Korut) adalah ancaman nyata bagi dunia, apakah kita ingin membicarakannya atau tidak. Mereka adalah masalah besar yang harus kita selesaikan. Orang-orang memasang penutup mata selama beberapa dekade dan sekarang saatnya untuk memecahkan masalah,” kata Trump.
Presiden Trump juga membahas masalah Korut dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden China, Xi Jinping. Dalam komunikasinya dengan Presiden Xi, Trump menyebut, Korut terus mengacaukan situasi di Semenanjung Korea. Dan dia mendesak Xi Jinping ikut menangani Kim Jong-un.
Permintaan sanksi baru dari Trump itu diucapkan di tengah meningkatnya ketegangan antar-kedua negara. Korut telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik dalam beberapa pekan terakhir, dengan sasaran salah-satunya adalah Amerika Serikat.
Ancaman ini kemudian dibalas dengan mengerahkan kapal induk USS Carl Vinson ke Semenanjung Korea. Dan ini pula yang memicu kemarahan Korut dengan mengancam akan menenggelamkan kapal kebanggaan AS itu. (jss)