BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU– Murah senyum dan gampang akrab, merupakan kesan yang didapat saat berjumpa dengan Fatoni, Kepala Cabang Suzuki Mobil SM Amin, Pekanbaru, Riau. Posisi yang diamanatkan pada dirinya ini tak membuat lelaki kelahiran Pati, 7 Maret 1980 tersebut jadi kaku atau penuh gengsi.
“Saya memulai karir dari bawah,” kisah Fatoni saat ditemui bertuahpos.com, di kantornya, Kamis (05/02/2015).
Toni, biasa ia disapa, menuturkan awal karirnya di PT Sarana Buana Trada (SBT) main dealer Suzuki mobil dimulai sejak empat belas tahun yang lalu. Pada 2004 itu, Toni melamar, lalu diterima sebagai sales marketing Suzuki Mobil di Jakarta. Diakui Toni bekerja sebagai ujung tombak perusahaan memang tak mudah. Berkali-kali, pria yang senantiasa bersisir ala Shahrukh Khan bintang
film bollywood ini menjumpai hambatan dan rintangan.
Namun di situ tak buat dirinya surut ke belakang, bahkan ia belajar banyak hal dari arti ketekunan dan kesabaran. Juga dengan berbagai ragam orang yang ditemui, Toni harus bisa berkomunikasi dengan baik calon konsumen memiliki wawasan luas, agar orang tertarik untuk membeli varian mobil yang dijajakan. Akhirnya jerih payahnya tersebut berbuah manis. Pernah suatu waktu Fatoni memecahkan targetnya sendiri, dengan mendapatkan empat Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dalam sehari.
“Itu pengalaman saya yang berkesan semasa sales marketing. Memang tidak mudah, kita kadang panas-panasan, kehujanan, dan harus pandai lihat peluang. Tapi saya mengambil pelajaran, kalau kita fokus dan tekun pasti bisa,” sebutnya.
Saat ditanya yang membuat dirinya tertarik bergabung di Suzuki, Toni katakan karena dirinya suka tantangan.
“Saya menyukai tantangan, dan di sini ada jenjang karir jelas,” sebutnya. Makanya lelaki berkulit hitam manis ini enggan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Buah dari ketekunan selama ini membuat, Toni diamanahkan sebagai Kepala Cabang Suzuki SM Amin Pekanbaru. Bahkan dirinya sempat menyabet master of the champion suzuki victorius sales yang diperuntukkan untuk sales head Suzuki se Indonesia pada 2011 lalu. Meskipun demikian, walau punya jadwal padat, bahkan tidak kenal tanggal merah di kalender. Toni tidak serta merta melupakan waktu bersama keluarga. Ayah dua orang anak ini tetap menganggap keluarga juga hal penting selain karir.
“Saya tetap meluangkan waktu, atur jadwal berkumpul dengan istri dan dua orang anak saya. Yang terpenting juga, istri sudah paham dari dulu kerjaan saya ini waktunya tak terbatas, dan dia mengerti. Itu yang membuat saya bisa seperti sekarang ini,” katanya.
Kepada bertuahpos.com, Toni berbagi rahasia yang membuat dirinya bisa seperti saat ini.
“Saya punya tiga prinsip, yang pertama positif thinking, kedua terus belajar kepada siapapun jangan hanya melihat luarnya saja, harus mau belajar jadi lebih baik, diri ini perlu upgrade terus. Yang terakhir jangan biarkan waktu berlalu begitu saja, kita harus selalu punya rencana dan arah tujuan apa yang akan kita lakukan sehabis mengerjakan sesuatu, harus ada planning,” katanya sambil menyulut sebatang rokok.
Selain itu dalam mengejar target dari perusahaan jangan jadikan beban.
“Bagi saya, target itu bukan untuk dicapai tetapi dilalui. Dengan begitu akan menjadi tantangan dan memacu dan memotivasi diri jeli lihat potensi yang ada. Jadi kalau target tersebut sudah terlampaui saya merasakan kebanggaan tersendiri ada kepuasan yang tak bisa digambarkan,” katanya.
Satu hal terpenting juga bagi Toni, seandainyapun target tidak terlampaui. Harus pandai pandai menyikapinya.
“Jangan berkutat hanya pada masalah, tetapi kepada solusinya. Berpositif thinkinglah,” nasehatnya. (riki)