BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – 25 Februari 1570, Sultan Ternate, Sultan Khairun Jamil mendatangi Benteng Sao Paolo milik Portugis. Jarak benteng itu memang hanya lima kilometer dari istananya.
Â
Namun, yang tak disangka sang sultan, undangan dari Gubernur Portugis di Ternate, Lopez de Mesquita ternyata jebakan. Di dalam benteng, perhatian sang sultan dialihkan oleh de Mesquita. Diam-diam dari belakang Antonio Pimental (ponakan de Mesquita) menusuk sang sultan hingga tewas.
Â
Usai membunuh sang sultan, de Mesquita dan orang-orang Portugis tanpa penghormatan sama sekali langsung membuang jasad Sultan Khairun begitu saja ke laut.
Â
Namun, jasad sultan segera ditemukan penduduk Ternate dan dibawa ke istana. Kemudian, para petinggi dan bangsawan Ternate menobatkan Pengeran Baabullah sebagai sultan dengan gelar Sultan Baabullah Datu Syah.
Â
Sultan Baabullah bertekad untuk membalaskan dendam ayahnya dan mengusir Portugis dari Ternate. Persiapan segera dilakukan.
Â
Sang sultan meminta bantuan dari Makassar, Jawa, dan Melayu untuk bersama-sama mengusir Portugis. Akhirnya, terkumpullah sebuah armada besar dengan 2000 perahu tempur, serta 120.000 prajurit.
Â
Dimulai tahun 1571, pasukan Sultan Baabullah mulai menaklukkan benteng-benteng Portugis. Mulai dari benteng Fort Tolocce, Santo Pedro, dan Santo Lucia Fortress. Benteng Sao Paolo tempat tinggal de Mesquita sengaja ditinggalkan terakhir untuk ditaklukkan.
Â
Kemudian, Sultan Baabullah mulai melakukan pengepungan terhadap benteng Sao Paolo. Pengepungan ini dilakukan selama lima tahun. Semua akses jalan masuk benteng, maupun pasokan benteng sengaja dibatasi dalam jumlah tertentu.
Â
Pengepungan ini membuat orang-orang Portugis yang ada di dalam benteng sangat menderita. Semuanya serba terbatas, dan mereka tidak punya akses terhadap dunia luar.
Â
Sementara itu, pusat pemerintahan Portugis di Malaka juga tak bisa memberi bantuan. Pada saat yang sama, mereka juga tengah menghadapi perang melawan Kerajaan Aceh.
Â
25 Mei 1575, Sultan Baabullah akhirnya memberikan kesempatan kepada Portugis yang ada dalam benteng untuk keluar dan meninggalkan Ternate.
Â
Kekalahan Portugis di Benteng Sao Paulo membuat pengaruh Portugis hilang di Ternate. 15 Juli 1575, tak ada lagi orang Portugis yang berada di Ternate. (bpc2)