BERTUAHPOS.COM, Nilai tukar rupiah kembali mengalami penurunan pada perdagangan hari Selasa ini (15/7). Mata uang lokal makin terpukul karena para investor was-was terhadap kemungkinan berlarut-larutnya sengketa saling klaim kemenangan hasil pilpres tanggal 9 Juli lalu.
Semestinya sentiment terhadap rupiah cukup positif jika melihat kondisi makroekonomi Indonesia. Rilis data ekonomi makro Indonesia pada minggu lalu menunjukan hal positif, terpantau Bank Indonesia kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) pada level 7,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar hari Kamis pekan lalu. Rapat Dewan Gubernur memutuskan mempertahankan BI rate pada level 7,5 persen dengan suku bunga deposit facility dan lending facility tetap masing-masing 5,75 persen dan 7,5 persen.
Akan tetapi belum pastinya siapa presiden terpilih membuat para investor menahan diri untuk membeli asset-aset berdenominasi rupiah. Hari ini bursa saham menguat didukung kenaikan di bursa Asia.
Rupiah terpantau diperdagangkan pada posisi 11717 per dollar AS hari ini. Rupiah mengalami penurunan sebesar 52 poin atau 0.45 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan bertahan di teritori negatif. Mata uang ini tampaknya akan mengalami pergerakan pada kisaran 11700 – 11750 per dollar AS.(VIBIS)