BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengatakan antusiasme partisipasi wakaf oleh masyarakat di Tanah Air sangat tinggi.
Pemerintah saat ini fokus pada pengembangan ekonomi dan keuangan syariah secara terintegrasi.
Menurut Sri Mulyani hingga 20 Desember 2020, totol wakaf terkumpul hingga Rp328 miliar, sedang project based wakaf mencapai Rp 597 miliar.
“Selain itu, tahun lalu (BWI) dan para nazhir (pengelola) memobilisasi wakaf uang dan menginvestasikannya pada Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS). CWLS merupakan instrumen baru yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan, dimana imbal hasil dari CWLS digunakan untuk membiayai berbagai program sosial,” ujarnya, seperti dikutip dari Konta.co.id, Selasa, 26 Januari 2021.
Dia menambahkan menjelang akhir Januari 2021, sudah terkumpul sebanyak Rp54 miliar dalam bentuk CWLS.
Seiring dengan berkembangnya sektor ekonomi dan keuangan syariah, dia menambahkan, sektor dana sosial syariah yang mencakup zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf juga merupakan bagian yang berpotensi sangat strategis untuk dikembangkan.
Sebagai bentuk pengembangan tersebut, Pemerintah melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan lembaga terkait meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang.
Sri Mulyani berujar program ini merupakan gerakan berupa edukasi dan sosialisasi wakaf uang diharapkan dapat meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat untuk berwakaf.
“Gerakan nasional wakaf uang dan brand ekonomi syariah dapat mendukung pertumbuhan ekonomi syariah serta mempercepat visi Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia,” jelas Menkeu
Dengan tingginya partisipasi masyarakat, dalam wakaf, para stakeholder atau pemangku kepentingan akan mengembangkan pengelolaan wakaf uang untuk memperkuat Islamic Social Safety Net.
Dia menambahkan, dengan pengelolaan yang amanah, transparan dan profesional, wakaf uang dan instrumen keuangan berbasis wakaf dapat membantu percepatan pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (bpc2)