BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta keterlibatan perbankan daerah dalam upaya literasi perbankan dan pengelolaan keuangan masyarakat, terutama di pasar tradisional di Riau.
Ketua OJK Riau, Muhammad Nurdin Subandi mengatakan, gerak cepat perbankan daerah dalam literasi harus dilakukan, karena masih marak praktek kredit ‘mritil’ atau kredit super mikro yang banyak terjadi di pasar tradisional itu.
“Selain OJK perbankan juga punya peran kan untuk melakukan literasi atau pemahaman kepada masyarakat terkait masalah jaminan keamanan dalam mengelola uang. Mereka juga harus turun, bersama-sama dengan kita,” katanya, Rabu (01/02/2017).
Subandi mengakui praktek seperti ini masih terjadi. Pedagang diberikan pinjaman, baik dalam jumlah besar atau kecil, tanpa memberikan jaminan apapun, namun terbebani bunga yang besar. Sementara sistem pembayarannya dilakukan setiap hari.
Pakter kredit ‘mritil’ seperti ini dianggap sama dengan rentenir. Di Pekanbaru dan dibeberapa daerah lainnya di Riau masih sering ditemukan sistem pengkreditan seperti ini.
Perbankan daerah perlu memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa tingkat resiko terlibat dalam sistem kredit seperti sangat tinggi. Serta tidak ada jaminan keselamatan uang. Dengan kata lain, kredit ‘mritil’ yang terjadi pasar tradisional lebih kepada pemanfaatan situasi, yang diberikan ke pedagang untuk mengatasi masalah keuangan.
“Makanya perbankan daerah kami dorong untuk sama-sama mengatasi ini. Mereka punya tanggungjawab terhadap perbaikan perekonomian daerah. Kalau yang seperti ini saja masih marak terjadi, artinya upaya sosialisasi perbankan di tingkat golongan ini juga masih sangat rendah,” sambungnya.
Penulis: Melba Ferry Fadly