BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bertempat di Pondok Patin M. Yunus Pekanbaru, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Riau mengadakan acara dialog informal sambil menyantap makan siang bersama, Kamis (21/12/17).
Kegiatan yang belangsung santai dan penuh keakraban ini di inisiasi langsung oleh OJK Riau. Turut hadir pada acara tersebut Kepala OJK Riau Yusri dan Ketua Kadin Riau Juni Ardianto Rachman beserta empat wakil ketuanya yaitu Wakil Ketua Umum Bidang Percepatan Pembangunan Daerah dan Kerja Sama Ekonomi Viator Butar Butar, Wakil Ketua Umum Bidang Infrastruktur dan Properti Desilis Hasanto, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Logistik Iva Desman dan Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan DR. Irvandi Gustari yang juga merupakan Dirut Bank Riau Kepri sekaligus Ketua FKIJK Riau serta beberapa para pelaku Industri Jasa Keuangan dari Perbankan (Mandiri, BRI, BRI Syariah, BNI, BTN, Bukopin dan Muamalat) Asuransi, Pegadaian, Pasar Modal dan Pembiayaan.
Pada pertemuan tersebut Kepala OJK Propinsi Riau Yusri menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit Provinsi Riau per september 2017 2,34%, Pertumbuban Dana Pihak Ketiga September 2017 11, 83%, pertumbuhan aset perbankan September 2017 16,88%.
Sedangkan secara nasional, beberapa indikator makro mencerminkan, pertumbuhan ekonomi nasional 5,03% di September 2017, inflasi nasional 3,3% per September 2017, cadangan devisa USD 125, 96 miliar per November 2017, gini rasio 0,393 Maret 2017 membaik tipis dari Maret 2016 sebesar 0,397, angka kemiskinan di indonesia menurut BPS Agustus 2017 meningkat menjadi 27,77 juta dari Agustus 2016 27,76 juta.
Pemerintah pusat merencanakan meningkatkan anggaran infrastruktur dari APBN P 2017 Rp401,1 T menjadi Rp410 T pada 2018, problem terbesar adalah birokrasi pemerintah yg tidak efisien, dan akses terhadap pembiayaan yg masih terbatas.
Lebih lanjut Yusri Kepala OJK Provinsi Riau menyampaikan bahwa belum semua kebijakan pemerintah yg ada dalam paket kebijakan I sampai dengan XVI direalisasikan, perizinan masih berbelit-belit, birokrasi tidak efisien membuat kegiatan ekonomi menjadi lambat dan terhambat.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pecepatan Pembangunan Daerah dan Kerjasama Ekonomi Provinsi Riau menyampaikan bahwa permasalahan dalam pertumbuhan ekonomi Riau antara lain bahwa selama ini ekonomi Riau sangat dipengaruhi minyak. Begitu harga minyak turun mengkoreksi semua sektor. Permasalahan kedua adalah kehatian-kehatian pemerintah daerah dalam mengeksekusi program kerja dan anggaran sehingga menyebabkan serapan APBD tidak begitu tinggi. Hal ini tentunya mempunyai dampak terhadap sektor ekonomi lainnya serta terkait dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah yang menyangkut juga terhadap perizinan. Pelaku usaham tentunya berharap proses perizinan berjalan cepat dan lancar serta tidak berbelit-belit.
Pada pertemuan tersebut disampaikan juga masukan dan saran dari dunia perbankan BUMN dan swasta untuk sinergi dengan dunia usaha dan pemerintah dalam memajukan ekonomi Riau. Selain itu, kegiatan yang pertama kali digagas oleh OJK Riau ini juga bertujuan untuk menumbuh kembangkan perekonomian di Provinsi Riau. Masing masing pihak mencari solusi bersama untuk menjawab seluruh permasalahan ekonomi di provinsi Riau.
Ketua FKIJK Provinsi Riau yang juga Direktur Utama Bank Riau Kepri dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan DR. Irvandi Gustari mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya dialog ini dan berharap dapat dilakukan secara berkala dan rutin diantara Kadin Riau, OJK Riau dan FKIJK Riau.
Dialog informal berjalan sangat positif serta penuh kehangatan, disepakati adanya dialog berkala antara Kadin, OJK, Industri Jasa Keuangan dan Ddalog ditutup dengan makan bersama. (rls)