BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru tengah mengkaji alokasi elpiji 3 kg. Pasalnya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah menargetkan 5000 sambungan jaringan gas rumah tangga (SR).
Hal tersebut disampaikan Kepala Disperindag Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut kepada kru bertuahpos.com. “Dengan target 5000 sambungan gas tahun 2017, kita akan mengkaji ulang apakah distribusi elpiji 3 kg akan terkena dampaknya,” katanya, Rabu (13/12/2016).
Ingot menyebutkan evaluasi tersebut dilakukan supaya elpiji 3 kg tidak diselewengkan. Pekanbaru sendiri mendapat alokasi 600 ribu tabung elpiji 3 kg dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 18 ribu per tabung. “Ini jadi evaluasi gas tabung 3 kg, kalau gas konvensional non subsidi tidak masalah. Kita akan hitung ulang berapa sebenarnya kebutuhan kita. Atau apakah nanti peruntukannya yang selama ini buat rumah tangga didorong ke UMKM di Pekanbaru yang saat ini juga tumbuh. Karena tarif gas relatif lebih murah dari elpiji 3 kg,” tuturnya.
Keberadaan sambungan gas rumah tangga yang dilaksanakan BUMD Pekanbaru bermitra PT Pertagas Niaga untuk mewujudkan konsep city gas. “Ini trennya kan citi gas menuju Pekanbaru sebagai smart city, tentunya juga kita mengurangi beban pemerintah dalam subsidi gas melon,” katanya.
Tidak hanya itu, Ingot katakan untuk mencegah kelangkaan elpiji diwacanakan sub penyalur atau pangkalan tersebar di setiap-tiap RW. “Sehingga tidak ada lagi alasan gas ini langka. Kalau masih terjadi berarti ada yang salah dengan distribusiya,” sebutnya.
Menjelang akhir tahun Disperindag Pekanbaru bakal memperketat pengawasan distribusi gas. “Karena elpiji 3 kg ini bukan barang dagangan biasa. Tetapi komoditi yang disubsidi pemerintah dan diatur tata niaganya. Kalau ada kedapatan yang melanggar maka kita akan berika sanksi,” tutur Ingot.
Penulis: Riki Ariyanto