BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku masih mengkaji perpajangan kontrak PT Chevron Pacific Indonesia di Blok Siak, Riau yang bakal habis pada 27 November 2013. Dalam memutuskan nasib Blok Siak, Jero berjanji akan mengutamakan keuntungan terbesar buat negara.
“Sedang dikaji, perpanjangan blok adalah acuan saya kepentingan negara nomor satu, pengkajiannya itu, kepentingan perusahaan nomor dua,” kata Jero di Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Jero menyatakan tidak mengalami kesulitan dalam perpajangan kontrak suatu blok, namun dirinya harus mengetahui besaran keuntungan nagara jika kontrak blok tersebut diperpanjang ke kontraktor lama, atau diberhentikan kontraknya dan dialihkan ke kontraktor baru.
“Tidak terlalu sulit kita putuskan. Kalau kita perpanjang kebersangkutan berapa negara dapat, kalau kita stop diambil alih, berapa negara dapat. Kan gitu jangan sampai kalau kita perpanjang dapatnya lebih sedikit, negara. Atau kita stop justru dapatnya sedikit,” ungkapnya.
Sekadar informasi, Pengelolaan Blok Siak oleh Chevron sudah dimulai sejak ditandatanganinya kontrak karya pada September 1963. Saat itu Chevron masih bernama PT California Texas Indonesia.
Kontrak di blok ini pun berlanjut pada tahun 1991 sampai tahun 2013. Chevron sendiri telah mengajukan permohonan perpanjangan kontrak di blok siak sejak 2010 lalu. Produksi di Blok Siak pada akhir 2012 mencapai 1.600 hinga 2.000 barel per hari.
Meski produksi blok Siak tidak sebesar blok lain yang dikelola namun pengoperasian Blok Siak sangat mendukung Blok Rokan. Sehingga integrasi pengelolaan kedua blok tersebut sangat diperlukan guna tetap mengoptimalkan kontribusi perusahaan minyak asal Amerika Serikat itu terhadap produksi migas Indonesia.
Selain Chevron, perusahaan daerah Riau PT Bumi Siak Pusako juga telah menyatakan minatnya untuk mengambilalihan blok itu. (Pew/Ndw). (liputan6.com)