BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Kilau emas semakin pudar di tengah ketidakstabilan ekonomi global. Akankah kejayaan sang logam mulia ini runtuh?
Gubernur Bank Sentral AS, Ben S Bernanke baru saja mengungkapkan sedikit kekecewaannya terhadap emas akibat harganya yang tidak bisa diprediksi. Bernanke mengatakan tidak mengerti arah dari harga emas.
AS merupakan negara yang menderita banyak kerugian akibat jatuhnya harga emas. Bayangkan, negeri Paman Sam ini menderita kerugian hingga US$ 545 miliar atau sebesar Rp 5.000 triliun sejak tahun 2011 karena mengumpulkan emas di cadangan devisanya.
“Tak ada yang mengerti mengenai harga emas, saya pun demikian,” ungkap Bernanke.
Bank Sentral AS menguasai 18% kepemilikan emas di dunia. Bahkan baru saja cadangan devisa yang berbentuk logam mulia ini ditambahkan sekitar 350 ton lagi atau mencapai US$ 15 miliar. Demikian laporan dari World Gold Council seperti dikutip detikFinance, Selasa (8/10/2013).
Ketika bank sentral berlomba-lomba untuk membeli emas, hal ini menyebabkan investor ritel pun ikut berinvestasi. Akhirnya, investor pun kecewa akibat harganya yang jeblok.
Sebut saja George Soros, pakar investasi ini pun mengalami kerugian dari sisi asetnya hingga US$ 26 miliar akibat menjual emas di harga murah.(detik.com)