BERTUAHPOS.COM — Kisah sukses Industri Kecil Menengah (IKM) di Pekanbaru, salah satunya datang dari produk roti Makacha. Gerai roti yang berlokasi di Jalan Inpres, Pekanbaru, Riau itu, sejak awal dibangun dengan konsep ekonomi syariah.
Dengan memanfaatkan sistem urun dana (crowdfunding) melalui LPS Urun Dana di Bursa Efek Indonesia, gerai roti ini tumbuh menjadi bisnis syariah kelas internasional.
Semuanya bermula dari kekhawatiran seorang ibu terhadap gizi anaknya. Owner Makacha, Mira Dharma Susilawaty, memulai usaha ini dari dapurnya sendiri, Setelah anak ketiganya sulit makan nasi dan hanya mau mengonsumsi roti.
Karena roti instan dianggap kurang bergizi, Mira pun belajar membuat sendiri dengan bahan-bahan bernutrisi. Ternyata, roti buatannya tak hanya disukai oleh sang anak, tapi juga diminati banyak orang.
“Awal mulanya dari situ. Pelan-pelan banyak yang pesan. Karena produksinya sendiri di dapur sendiri, ya harus inden, bahkan sampai dua minggu karena tingginya permintaan. Konsumen pun tidak masalah kalau harus menunggu,” katanya kepada Bertuahpos, beberapa waktu lalu.
Melihat potensi itu, Mira bersama sang suami mulai serius mengembangkan bisnisnya menjadi sebuah perusahaan PT Makacha Boga Utama. Ia menyewa rumah produksi dan merekrut karyawan.
Pada 2017, outlet pertama Makacha resmi dibuka di Jalan Inpres, Pekanbaru, yang kini menjadi pusat operasional perusahaan. Selain roti, Makacha juga menjual produk UMKM lain di gerainya sebagai bentuk kolaborasi usaha lokal.
Makacha terus berinovasi, baik dari segi rasa maupun tampilan produk. Kualitas menjadi prioritas utama.
Kini, bolu kemojo produksi Makacha sudah mengantongi sertifikat HACCP dan berhasil bekerja sama dengan maskapai penerbangan nasional.
Perusahaan juga aktif memanfaatkan media sosial sebagai kanal promosi dan memperluas pasar ke luar Riau.
Menariknya, Makacha tumbuh dengan prinsip syariah, termasuk dalam urusan permodalan.
Mira mengembangkan usahanya lewat sistem urun dana (crowdfunding) melalui LPS Urun Dana di Bursa Efek Indonesia.
Sebanyak 10% saham Makacha ditawarkan ke publik dan saat ini telah dimiliki oleh 343 investor, termasuk dari Oman.
“Ini jadi solusi pembiayaan syariah yang sangat membantu IKM. Kami bagi dividen tiap enam bulan dan semua laporan keuangan dibuka secara transparan,” ujar Mira.
Sistem ekonomi syariah juga diterapkan dalam manajemen internal, termasuk sistem bagi hasil dan dana darurat untuk karyawan.
Hasilnya, omzet Makacha terus tumbuh, bahkan menembus angka miliaran rupiah pada 2024.
Tahun 2022 menjadi titik penting saat Makacha mendapat dukungan Bank Indonesia (BI) lewat program Wirausaha Muda Syariah.
Selain pelatihan, Makacha juga diajak tampil di berbagai pameran internasional dan mendapat mentoring dari ahli bisnis.
“Sejak itu, kami tak hanya naik kelas dari segi produk, tapi juga branding. Kami harap pengusaha lokal lainnya juga bisa dirangkul agar tumbuh bersama,” kata Mira.***