BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pihak PLN Riau-Kepri pesimis, rencana pembangunan Koneksi listrik antar Riau-Malaka bisa berjalan baik. Mengingat kondisi pasokan listrik di Riau masih mengalami devisit yang cukup besar.‬
‪Hal ini disampaikan Nasri, Supervisor Humas PLN Riau-Kepri, kepada bertuahpos.com, Senin (15/09/2014). “Kalau kondisi kita seperti ini, mana bisa berjalan. Saat kini kondisi listrik kita belum aman,” katanya.‬
‪Dia menuturkan, koneksi antar Riau-Malaka bisa berjalan jika ada surplus daya sekitar 30 persen dari kebutuhan daya beban puncak. “Sekarang saja kelebihan beban daya kita hanya 5 persen,” paparnya.‬
‪Nasri mencontohkan, misalnya di Riau ada tiga pembangkit dengan kapasitas 30 MW dengan daya total 90 MW. Supaya pasokan listrik aman, daya yang tersedia harus 120 MW. “Anggaplah beban puncak penggunaan listrik kita sekitar 90 MW, artinya kita masih ada cadangan 30 persen. Kalau pembangkit utama terganggu, pembangkit cadangan bisa menutupi,” tambahnya.‬
‪Saat ini, di Riau hanya tersedia cadangan listrik 5 sampai 10 persen. Jika di Sumatra Bagian Tengan (Jambi, Sumbar dan Riau) mengalami cuaca panas dan kebutuhan beban naik, maka akan tetap terjadi devisit yang lumayan besar. (melba)