BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Logo baru gojek cukup unik. Sebuah lingkaran terputus warna hijau dengan titik di tengah. Setelah diluncurkan di Jakarta pada 22 Juli 2019 lalu, gojek cukup masif melakukan sosialisasi melalui iklan di sosial media. Lantas apa makna dari logo baru gojek?
Head of Regional Corporate Affairs Sumatera Gojek, Teuku Parvinanda menjelaskan, logo gojek yang baru dianggap lebih relevan untuk mewakili seluruh fitur yang tersedia di aplikasi. Jika dulu logo gojek hanya sebuah sepeda motor dengan pengendaranya, dianggap tidak mampu untuk mengakomodir layanan-layanan lain yang terdapat di gojek.
Dia menjelaskan, logo gojek baru lebih fleksibel dan bisa dimaknai dari sisi manapun. Logo gojek berbentuk lingkaran terputus dengan titik di tengah seperti seorang pengendara sepeda motor jika dilihat dari atas. Lingkaran kecil seperti kepala pengandara dan lingkaran besar seperti tangan yang sedang mengendalikan kendaraan.
Teuku menjelaskan, logo baru ini juga mewakili roda kendaraan, dimana awal gojek berdiri memang merupakan layakan transportasi massal untuk masyarakat. Logo gojek jika diperhatikan seksama seperti lambang pencarian. Itu terlihat pada kingkaran putih pada logo.
Menyambut bulan yang sakeral bagi masyarakat Indonesia gojek juga menyelengarakan sejumlah rangkaian acara diantaranya Merajut Nusantara. Kegiatan ini merupakan kirap dengan tour di mulai dari Sabang dan Marauke dengan titik finis di Jakarta, saat momentum 17 Agustus 2019.
“Kami juga melakukan ekspedisi di tujuh laut dan empat gunung dalam rangka mengibarkan merah putih dalam rangka memeriahkan hari Kemerdekaan,” katanya, saat mengisi acara di Mr. Brewok, Pekanbaru, Kamis, 8 Agustus 2019.
Dia mengatakan untuk saat ini gojek sudah berada di 204 kota di Indonesia dan beroperasi di empat negara di Asia Tenggara. Awal berdiri tahun 2010, jumlah mitra gojek hanya 20, saat ini sudah berkembang menjadi 2 juta mitra di Tanah Air.
Untuk saat ini layanan yang paling di minati yakni transportasi, layanan manakan dan pembayaran digital. Makanan memang kecenderungan lebih tinggi, perkiraan angkanya jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi pertumbuhan 50% sanpai 80%.
Akumulasi kontribusi pendapatan secara keseluruhan secara nasional sekitar Rp44,2 triliun. Artinya rata-rata pendapatan pihak-pihak yang tergabung dalam gojek memperoleh pendapatan rata-rata di atas UMR. Tahun lalu akumulasinya sekitar Rp16,7 triliun, atau naik lebih 50% dalam kurun waktu tahun berjalan. (bpc3)