BERTUAHPOS.COM,London : Laporan terbaru dari lembaga peduli kemiskinan, Joseph. Rowntree Foundation (JRF) menunjukkan jumlah orang miskin di Inggris didominasi keluarga yang anggota rumah tangganya justru memiliki pekerjaan.
Seperti dikutip dari CNBC, Selasa (10/12/2013), JRF melaporkan sekitar 13 juta orang di Inggris hidup di tengah kemiskinan. Lebih dari 6,7 juta diantaranya merupakan keluarga yang satu orang dewasa diantaranya memiliki pekerjaan. Angka tersebut meningkat 500 ribu orang dari tahun sebelumnya. Sementara itu sekitar 6,3 juta orang miskin hidup di tengah keluarga yang semua anggotanya tak bekerja atau telah pensiun.
Laporan tersebut dikeluarkan JRF guna menanggami rencana badan pengawasan kinerja parlemen Inggris untuk menaikkan 11% gaji anggotanya. Independent Parliamentary Standards Authority (IPSA) yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pembayaran anggota parlemen memang berencana menaikkan gaji para politisi sebesar 7.600 pound sterling.
Sayangnya, laporan hasil Pemantauan Kemiskinan dan Eksklusi Sosial (Monitoring Poverty and Social Exclusion) tahunan tersebut sangat kontras dengan rencana koalisi pemerintah tersebut. Pekan lalu Menteri Keuangan Inggris George Osborne menyampaikan peningkatan data ekonomi dalam penyataannya yang bertajuk `Autumn Statement`.
Sebaliknya, pihak oposisi Partai Buruh tengah menyerukan biaya hidup banyak keluarga di tengah krisis.
Laporan JRF, yang disusun New Policy Institute mengatakan sejumlah keluarga harus menderita hidup di bawah standar ekonomi secara berkelanjutan dan terus menerus.
Di antara anggota keluarga yang bekerja, pegawai yang berupah rendah menerima bayaran 7,4 poundsterling per jam untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Angka tersebut naik dari 4,6 juta menjadi 5 juta orang pada 2012.
Setengah dari keluarga yang hidup dalam kemiskinan sedikitnya beranggotakan satu orang dewasa yang dibayar dengan upah tidak layak.
Sejak 2008, rata-rata pendapatan telah menurun 8% dari standar seharusnya. Akibatnya, sekitar 2 juta orang harus hidup di bawah garis kemiskinan sejak 2008.
“Kerja keras tidak berhasil. Kami memiliki pasar tenaga kerja yang tingkat perlindungan dan upahnya rendah, sementara tawaran pekerjaan masih rendah. Selain itu, gaji yang kami terima sekarang tak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ungkap CEO JRF Julia Unwin.
Menurutnya, pemulihan ekonomi dan prediksi data statistik yang membaik tak berarti peningkatan upah bagi sebagian besar pegawai.
Laporan itu namun menyajikan beberapa temuan posif . Pensiunan kemiskinan berada pada level terendah selama 30 tahun , jatuh ke 14% pada 2011-2012, sedangkan pasar kerja membaik dan setengah pengangguran jatuh .
Meski begitu, laporan tersebut menghasilkan beberapa temuan positif. Jumlah pensiun yang tinggal di tengah kemiskinan mencapai level terendahnya dalam 30 tahun terakhir.
“Bekerja tetap saja merupakan cara terbaik untuk keluar dari kemiskinan, anak-anak yang tinggal dengan orangtua yang tidak bekerja berpotensi tiga kali lipat lebih besar untuk hidup miskin dibandingkan keluarga yang bekerja,” ungkap juru bicara Department for Work and Pension Inggris. (Sis/Ndw/liputan6.com)