BERTUAHPOS.COM, Jenewa : Lemahnya pemulihan ekonomi global telah gagal meningkatkan pasar tenaga kerja global. Akibatnya, dalam lima tahun ke depan, angka pengangguran di dunia akan menembus level 215 juta jiwa.
Seperti dikutip dari CNBC, Selasa (21/1/2014), menurut laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO), jumlah pengangguran akan meningkat sebanyak 13 juta jiwa pada 2018. Dalam laporan bertajuk `2014 Global Employment Trends`, ILO mengungkapkan, jumlah pengangguran telah meningkat sebesar 5 juta orang menjadi 202 juta jiwa pada 2013.
“Jika tren tersebut berlanjut, tingkat pengangguran dunia dapat semakin buruk dan meningkat secara bertahap mencapai lebih dari 215 juta pencari pekerjaan pada 2018,” ungkap para analis dari ILO seperti tertulis dalam laporannya.
ILO memprediksi, setiap tahunnya, sekitar 40 juta lowongan pekerjaan baru tercipta. Sayangnya jumlah tersebut jauh lebih kecil dari jumlah masyarakat yang memasuki pasar tenaga kerja sebanyak 42,6 juta per tahun.
Prediksi yang dirilis ILO tersebut sejalan dengan proyeksinya pada Juni 2013, tingkat tenaga kerja global tidak akan meningkat hingga 2018. Kondisi ini juga dipicu dengan tingginya pertumbuhan populasi di usia produktif.
Dalam laporannya, ILO dengan jelas menerangkan, selama lima tahun ke depan, jumlah pengangguran tidak akan menurun. Jumlahnya akan terus meningkat melebihi total pengangguran sebelum krisis finansial global pada 2008.
Penumpukan masyarakat tidak bekerja akan banyak ditemui di wilayah Asia Timur dan Asia Selatan. Kedua wilayah tersebut menyumbang angka pengangguran hingga lebih dari 45% pada total pengangguran global 2013. Wilayah dengan persentase pengangguran tertinggi berikutnya adalah Sub-Sahara Afrika dan Eropa.
Sebaliknya, Amerika Latin hanya menambah kurang dari 50 ribu pengangguran ke dalam perhitungan global. Angka tersebut setara dengan sekitar 1% peningkatan pengangguran pada 2013.
ILO telah memperingkatkan dari beberapa tahun lalu, tingkat pengangguran akan terus meningkat dan menerpa generasi muda. Di Spanyol dan Yunani, jumlah pemuda yang tidak bekerja masih berjumlah di atas 50 dari total populasi penduduk masing-masing. (Sis/Ndw/liputan6.com)