BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Corporate Communications Manager PT Riau Andalan Palp and Paper, Djarot Handoko, memberikan pembelaannya terkait tudingan yang dilontarkan masyarakat Desa Bagan Melibur, Kabupaten Kepulauan Meranti, bahwa salah seorang karyawan RAPP kembali menunjukkan perilaku dan cara-cara tidak terpuji dan melakukan tindakan mematok lahan milik warga.
Kepada bertuahpos.com, Djarot menyebutkan bahwa terjadi kesalahpahaman antara pekerja dengan masyarakat. “Pekerja tersebut melihat pematokan tapal batas yang telah ada, bukan melakukan pematokan lagi. Pekerja tersebut dimintai penjelasan dari beberapa perangkat desa yang tidak masuk dalam team tata batas,†katanya, Rabu (04/11/2015).
Sebelumnya, salah seorang karyawan RAPP berhasil diamankan warga karena tindakan mematok lahan diarea milik warga. “Sudah lebih kurang satu bulan ini RAPP membuat resah warga desa Bagan Melibur karena ada aktifitas pemasangan patok-patok batas yang tidak diketahui, tapi dengan tanda patok yang dipasang tersebut biasanya itu tanda untuk membuat kanal,†Ungkap Junaidi warga desa Bagan Melibur.
Junaidi terkejut ketika melihat kebunnya dan sudah ada patok yang dipasang pihak RAPP. “Bukan hanya kebun saya banyak kebun-kebun masyarakat lain yang juga dipasang patok. Kami tak tahu harus tanya ke siapa tentang pemasangan patok ini,†tambahnya.
Sementara Sumarjan Tokoh masyarakat Desa Bagan Melibur Minggu (01/11/2015) pukul 11.20 WIB menyampaikan bahwa beliau sedang bersama tim penyelesaian konflik tapal batas dan konsesi yang dibentuk masyarakat Desa Bagan Melibur. Mereka sedang menghentikan sekelompok orang yang sedang melakukan pematokan batas-batas dikebun-kebun dan lahan kelola masyarakat desa Bagan Melibur.
“Ketika ditanya orang-orang yang memasang patok tersebut mengaku mereka dari RAPP dan bekerja atas perintah Marhadi dari pihak RAPP. Mereka memasang patok batas dengan membawa peta dari kehutanan, namun ketika dikonfirmasi ke Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Meranti Makmun Murod menyampaikan bahwa beliau tidak mengetahui tentang aktifitas perusahaan memasang patok-patok tersebut di Desa Bagan Melibur,” katanya. (melba)