BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Berdirinya Pabrik Karet Rickry dan Bangkinang yang terdapat di tengah-tengah permukiman warga, selama ini menjadi pro kontra dikalangan masyarakat. Banyak pihak yang menginginkan pabrik yang sudah ada sejak bertahun-tahun tersebut untuk dipindahkan. Namun bagi Dedi Ariandi, salah seorang pengamat perkotaan Kota Pekanbaru, keberadaan Pabrik Karet ditengah pemukiman warga tidak bisa disalahkan sepenuhnya.
Baca: Bau Pabrik Karet, Warga: Sudah Biasa!
Seperti yang diucapkannya kepada kru Bertuahpos.com, Selasa (7/3/2017), beliau mengatakan harus dilihat secara aspek sejarahnya terlebih dahulu. Mana yang terlebih dahulu ada.
“Pemukiman itukan muncul awalnya karena adanya kebutuhan pemukiman buruh pabrik itu sendiri. Bagaimana sampai berkembang seperti sekarang? Alasan orang membeli tanah disana karena harga lahan yg murah, karena disana terdapat faktor pabrik dan juga termasuk ke dalam kawasan banjir tahunan,” ujar Dedi Ariadi.
Pria berkacamata ini juga menyampaikan ketika masyarakat ada yang membeli lahan disana, pabrik tentunya sudah ada dan mereka paham kondisi bau yang muncul dari pabrik. “Oh iya, dulunya pabrik ini dikelilingi oleh kebun pohon karet. Makanya penting melihat aspek sejarahnya sebelum menyalahkan keberadaan pabriknya itu,” tutur Dedi Ariadi.
Baca: Perpanjangan Pabrik Karet Dalam Kota Pekanbaru Diprotes
Sebagai informasi Pabrik Karet PT. Rickry merupakan pabrik yang berdiri di Jalan Yos Sudarso dibangun sekitar 50 tahun lalu, tepatnya pada 1967. Sedangkan Pabrik Karet PT. Bangkinang telah ada sejak 40 tahun silam, sekitar tahun 1977.
Penulis: Teguh Asrin