BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar mengaku miris dengan kondisi literasi wakaf masyarakat di Riau.
Sebab, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia menunjukkan, skor indeks literasi wakaf tahun 2020, menempatkan Riau pada di urutan 32 dari 34 provinsi di Indonesia.
Hal ini disampaikan Syamsuar saat memberikan sambutannya dalam gerakan Riau Berwakaf yang digelar oleh Bank Indonesia (BI), Selasa, 3 Agustus 2021.
“Ini kenyataannya dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia. Skor berdasarkan indeks literasi wakaf menempatkan Riau pada urutan 32. Ini pun tidak semua provinsi yang dilakukan survei,” kata Syamsuar.
Menurut Syamsuar, kondisi ini adalah kenyataan pahit bagi Riau di mana budaya Melayu sangat menjunjung tinggi syariat Islam. Bahkan Papua dan Bali, menempati skor 2 dan 3 dalam survei indeks literasi wakaf tersebut.
“Padahal budaya Melayu sangat identik dengan Islam, tapi mengapa kita di bawah, bahkan kita kalah dengan Papua dan Bali. Warga Riau (di posisi) mana?” tuturnya.
Atas dasar ini, Syamsuar mendorong kepada tokoh agama, ulama dan para mubaligh di Riau untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang wakaf dan ekonomi syariah.
Syamsuar meyakini, di tengah pandemi Covid-19 gerakan Riau Berwakaf diharapkan bisa membangkitkan ekonomi umat di Bumi Lancang Kuning. (bpc2)