BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Riau butuh banyak subsektor yang harus dikembangkan untuk kembali mendongkrak perekonomian yang sudah terpuruk pada tahun lalu. Langkah ini harus menjadi action Pemerintah Provinsi Riau untuk segera menentukan komuditi apa yang dianggap memungkinkan, sebagai sektor alternatif.
Menurut Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Riau, Ismen Inono, rendahnya perekonomian Riau sangat berdampak kepada kehidupan masyarakat Riau. Kondisi seperti ini sebenarnya bisa diatasi sejak jauh-jauh hari. Namun karena masih terlalu berharap banyak pada komoditi unggulan, maka sektor alternatif tersebut jadi terabaikan.
“Sangat rentan sekali kalau Riau terlalu bergantung pada komoditi Migas dan sawit. Kalau sektor ini terlalu dominan maka akan kalah pada momen-momen tertentu,” katanya, Rabu (15/06/2016).
Dia menambahkan selama ini sektor Migas dan sawit terlalu mendominasi terhadap sumbangsih perekonomian Riau. Dalam siklus pergerakan ekonomi dunia, dalam suatu waktu sektor unggulan itu akan tergerus dan jatuh. Disaat seperti inilah yang dialami Riau saat ini.
Langkah untuk mencari alternatif komoditi lain perlu dilakukan dalam rangka cadangan pertahanan ekonomi. Pemerintah juga harus gencar melakukan promosi keunggulan, agar komoditi alternatif itu juga digemari masyarakat. Selama ini masyarakat Riau masih menempatkan trust-nya kepada komoditi sawit.
“Seperti yang digadang-gadangkan sekarang, misalnya sektor pariwisata. Ternyata sektor itu hanya memberikan sumbangsih sebesar 9% secara nasional,” tambah Ismet.
Secara umum sektor ini bisa menjadi alternatif untuk membuat ekonomi bertahan, dan sangat membantu. Namun demikian harus tetap ada komoditi lain yang menjadi topangan ekonomi Riau berikutnya.
Penulis: Melba