BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gerakan Mahasiswa (Gema) Bengkalis memandang ‎pihak penegak hukum Polda Riau tidak serius dalam menangani pemeriksaan kasus bansos yang melibatkan tujuh tersangka petinggi pemerintahan termasuk Bupati Bengkalis Herlian Saleh.
‎Gema Bengkalis mempertanyakan tidak adanya transparansi dari Polda Riau soal pemeriksaan yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Riau, Selasa (28/7/205) kemarin kepada Herlian Saleh dalam statusnya sebagai tersangka.
“Pemiraksaan Herliyan Saleh oleh Pihak Polda Riau Tidak serius,kami sangat kecewa tidak transparansinya Polda Riau terhadap Pemeriksaan Bupati Bengkalis,” terang Andika, Kirdum Gema Bengkalis kepada bertuahpos.com, Rabu (29/7/2015).
Dikatakannya, Gema Bengkalis memandang adanya permainan dibalik Kasus Bansos tersebut. Pihak hukum tidak tegas dan takut untuk menahan Herliyan Saleh.
Padahal sudah jelas Kabareskrim sudah menetapkan Herliyan Saleh sebagai tersangka.
“Mengapa sampai hari ini Herlian Saleh masih leluasa diberikan kebebasan. Kenapa tidak ditangkap dan ditahan saja. Pemeriksaan seperti apa lagi,toh sudah jelas bahwasanya Herliyan Saleh sudah tersangka,” jelasnya aktifis yang juga aktif Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Ditegaskannya, Gema Bengkalis tidak menginginkan adanya permainan yang dilakukan Polda Riau dalam penanganan kasus ini.‎ Polda Riau harus memberi keterangan apa hasil dari pemeriksaan Bupati bengkalis tersebut agar masyarakat Bengkalis tahu apa sebenarnya yang terjadi.
Jika tidak ada kejelasan lanjutnya, Gema Bengkalis akan mengadakan aksi akbar di Polda Riau dan Kejati Riau meminta agar Herliyan Saleh ditangkap dan Ditahan.
“Apalagi sekarang Herliyan Saleh Mencalonkan diri untuk menuju bengkalis satu untuk periode ke dua dengan memakai SKCK bersetatus tersangka.
Jadi sudah sangat jelas bahwa hukum di Riau Lemah dan tumpul untuk Para koruptor dan penguasa,” tandasnya. (syawal)