BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau menegaskan dengan sisa waktu delapan bulan menjelang Masyarakat Ekonomi Asia atau MEA UMKM Riau harus banyak belajar dari sistem sub kawasan ekonomi regional yang sudah bejalan beberapa tahun yang lalu.
Namun realitas yang terjadi, semakin mendekati gerbang MEA, justru masih banyak pemahaman dangkal sejumlah pengusaha mikro tentang konsep pasar global. Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman melihat fenomena ini tidak lepas dari pertumbuhan usaha mikro di Riau yang terus berkembang.
“Kami tidak berhenti memperkenalkan peluang apa dan bagaimana yang mesti dihadapi usaha mikro saat memasuki MEA nanti. Bahkan dari beberpa tahun lalu, kita sebenarnya di Riau sudah mengantisipasi masalah ini dengan adanya kerjasama sub ekonomi regional MTGT. Itu hausnya jadi tempat belajar,” katanya.
Pesatnya peretumbuhan usaha mikro di Riau, pemerintah mengakui bahwa sosialisasi MEA ke usaha minkro memang belum maksimal dan menyeluruh. Melalu SKPD terkait, pemerintah memang harus kerja ekstra untuk melakukan sosialisasi. Namun Andi Rachman belum bisa memastikan bentuk rill apa dari kerja sosialisasi tersebut.
Selain itu, dia sangat mengaharapkan peran serta masyarakat dan asosiasi pengusaha untuk memberikan pemahaman kepada penggiat usaha mikro tentang peluang MEA. Setidaknya peran apa yang akan diambil untuk andil dalam pasar global tersebut.
Dia meminta kepada penggiat usaha mikro untuk aktif menjemput bola dalam mencari informasi tentang produk unggulan apa yang nantinya bisa bersaing dalam pasar bebas tersebut.
“Usaha mikro ang belum, disisa waktu delapan bulan ini harus jemput bola untukl mencari informasi tentang MEA. Dibantu dengan SKPD darp Pemerintah Riau dan asosiasi pengusaha,” tambahnya. (melba)