BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Pasca penandatanganan MoU dengan pihak ketiga pertengahan tahun 2016 lalu, Pasar Induk Pekanbaru tak kunjung terealisasi. Padahal Pasar Induk dengan nilai investasi Rp 94 miliar ditargetkan selesai dalam 2 tahun.
Ketika dikonfirmasi Kepala Bidang Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru, Tengku Firdaus membenarkan pembangunan Pasar Induk belum dapat dimulai. “IMB sedang dalam pengurusan. Itu mungkin yang membuat investor belum melakukan pembangunan,” sebutnya di ruang kerja, Senin (23/01/2017).
Namun demikian Tengku Firrdaus yang biasa disapa Obet ini mengatakan Pasar Induk tersebut sudah tidak ada masalah. “Sudah tidak ada masalah, lahan pun tidak ada masalah. Hanya saja menunggu penerbitan IMB saja. Apalagi kemarin habis mutasi jadi TABG (Tim Ahli Bangunan Gedung) SK nya harus dibuat baru lagi, sesuai dengan OPD baru,” katanya.
Obet menyebutkan jika IMB sudah keluar, pihak ketiga yakni PT Agung Rafa Bonai bisa langsung lakukan pembangunan. “Sesuai kontrak, pembangunan selesai dalam 24 bulan. Atau kemungkinan rampung akhir 2018,” sebut Obet.
Obet menilai keberadaan pasar induk memang sangat dibutuhkan. “Karena dengan adanya pasar induk kita sebagai pemerintah bisa mengontrol. Menutup celah spekulan yang mau memainkan harga sembako. Apalagi sekelas kota besar Pekanbaru, pasar Induk sangat dibutuhkan,” terangnya.
Seperti diketahui Pembangunan Pasar Induk ini tidak memakai APBD Pemko Pekanbaru. Melainkan bekerjasama dengan pihak ketiga yakni PT Agung Rafa Bonai.
Kerjasama ini memakai sistem Bangun Guna Serah (BGS) lelang investasi pembangunan pasar induk. Artinya lahan disediakan pemerintah kota, kemudian dibangun investor dan dioperasikan selama 30 tahun. Setelah 30 tahun, pasar induk yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta ujung itu akan menjadi aset daerah Kota Pekanbaru.
Penulis: Riki Ariyanto