BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Akibat tak kunjung diperbaiki sejak amblas sekitar 2 bulan lalu, Jalan Negara Sumbar-Riau di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota menimbulkan kecelakaan.
Minggu (14/02/2016) kemarin sekitar Pukul 20.00 Wib malam, satu unit mobil Fuso merk Hino terjun bebas di Jalan terban itu sedalam 3 meter. Walau tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi akibat kejadian pemilik mobil BM 8367 QU, Edi (54), warga Pangkalan, mengalami kerugian materi.
Kejadian bermula saat Edi melaju dari arah Pangkalan hendak menuju Kota Padang untuk menjemput barang dagangan. Ketika tiba dekat lokasi jalan amblas, tiba-tiba saja kenderaan roda dua dengan kecepatan tinggi dari arah Payakumbuh muncul, sehingga membuat Edi, kaget dan berupaya mengelakkan motor agar tidak terjadi tabrakan, namun banting stir kekiri yang dilakukan Edi terlalu kuat hingga membuat mobilnya masuk dalam lokasi amblasnya Jalan.
“Kecelakaan tunggal, dimana satu unit mobil Fuso masuk jurang di bekas Jalan terban. Tidak ada korban jiwa, hanya saja mobilnya masuk dengan bagian belakang kearah bawa dan kepala keatas,” sebut Kapolsek Pangkalan Iptu Kalbert Junaidi, Selasa ( 16/02/2016).
Dikatakannya, akibat kejadian tersebut arus transportasi sedikit terganggu. Sehingga diberlakukan sistim satu arah, agar tidak terjadi kecelakaan lainnya, mengingat lokasi kejadian persis didekat tikungan.
Camat Pangkalan Andri Yasmen, menyebut jika kecelakaan Fuso pada Minggu bukan kali pertama sejak amblasnya jalan Negera Sumbar-Riau di Koto Alam itu. Sebelumnya juga ada satu unit mobil Fuso terperosok masuk dalam lokasi amblasnya jalan.
“Tercatat sudah dua kali terjadi kecelakaan dilokasi yang sama. Meski sudah dipasang garis Polisi dilokasi jalan amblas itu, tetapi karena minimnya penerangan dan rambu-rambu serta berada ditikungan indah, kecelakaan tak terelakkan,” sebut Camat.
Disampaikannya, kecelakaan serupa bekal terus terjadi dilokasi amblasnya jalan negara itu, jika tidak kunjung diperbaiki. Meski sudah disampaikan kepada pihak terkait namun hingga kini tak kunjung diperbaiki.
“Kita berharap segera diperbaiki, karena arus transportasi padat, sementara kenderaan bila berselisih di jalan yang amblas selebar 2 meter dengan kedalaman tiga meter harus berhenti salah satu, artinya jalan itu hanya bisa dilewati satu arah,” jelas Camat.
Camat juga berharap agar lampu penerangan jalan disepanjang Jalan Negara Sumbar-Riau terutama dibengkolan dan daerah rawan kecelakaan dipasang. Kemudian rambu-rambu jalan yang kini minim hendaknya segera ditambah, agar pengguna jalan tidak mengalami kecelakaan. (khatik)