BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ekonom Riau Peri Akri percaya bahwa persoalan sejumlah hotel di Pekanbaru yang dituding tidak mengurus Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), secara umum dikarenakan ada oknum berusaha memecah suasana.
Dia menyebutkan, cara pikirnya sederhana saja. Mungkinkah pelaku usaha tersebut menanamkan investasi besar tanpa sebuah tata tertib administrasi yang legal formalnya tidak jelas. Karena investasi itu bukan main-main.
Untuk hotel, misalnya soal pembebasan lahan dan infrastruktur sudah berapa besar biaya yang dikeluarkan. Dia menilai, proses pembangunan tersebut bukan sebuah investasi sembarangan.
“Investor sudah memperhitungkan resikonya. Tentu mereka sudah persiapkan semua. logika berfikir saja. apakah mungkin, orang yang mau investasi yang sedemikian besar, tapi tak jelas. Situasi ini sudah menjawabkan. Buktinya pihak hotel berani menantang,” ujarnya, Jumat (10/04/2015).
Kata Peri, wajar saja jika ada indikasi tertentu dan Ini lah seharusnya yang perlu disterilkan.
Sebelumnya, Grand Elite Hotel dan Swiss Belinn Hotel saat bertuahpos.com mencoba melakukan konfirmasi, kedua hotel tersebut membantah jika belum mengurus Amdal.
Â
General Manager Grand Elite Hotel Pekanbaru Lusi, mengaku bahwa pihaknya sedang dalam proses pembaharuan Amdal. “Dan kalau kita lihat, peraturan Amdal sekarang baru. Sedangkan kalau Amdal yang lama kita ada, jadi karna baru makanya kita dalam pengurusan,” sebutnya, Jumat (10/04/2015).
Sementara itu, Kepala BLH Pekanbaru, Zulkifli membantah dugaan ada oknum BLH yang bermain dalam kepengurusan Amdal hotel tersebut. Saat dikonfirmasi bertuahpos.com, sacara tegas pula Zulkifli menyebutkan bahwa dugaan itu sama sekali tidak benar.
“Tak ada yang begitu. Memangnya apa kepentingan kita,” ujarnya. (melba)