BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sebuah lokomotif warna hitam itu, kini tidak ubahnya seperti besi tua yang teronggok sendiri di sekitar makam. Lokomotif jenis C3322 itu kini hanya sebuah monumen dan Tugu Pahlawan Kerja di Jalan Kaharuddin Nasution Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.
Onggokan besi tua ini banyak menyimpan cerita peradaban di tanah Melayu Riau. Lokomotif itu juga menyimpan sejarah kelam bekas penjajahan Jepang. Menjadi saksi bisu atas kepiluan rakyat Indonesia di zaman romusha.
Lokomotif itu terpajang di atas beton setinggi dua meter. Di sekeliling yang di sekitar lokomotif itu terdapat lukisan bersejarah mengenai proses pekerjaan rel kereta api. Melukiskan kekejaman jajahan para tetantara asal negeri matahari terbit itu. Sepanjang 220 kilometer, dari Pekanbaru hingga Muaro Sijunjung.
Di salah satu tembok, juga terdapat peta penyebaran lokasi rel kereta api yang terdapat di Riau. Dimulai dari Pekanbaru, Sungai Pagar, Lipat Kain, Petei, Logas Tangko, Muara Lembu hingga Muaro Sijunjung.
Selain itu, lokomotif berwarna hitam itu, kini sudah cukup terawat dibandingkan dahulu. Lokomotif itu sudah dibersihkan dari lumut-lumut serta coretan yang dulu menempel. Kini dinding-dinding lokomotif sudah terlihat indah. Selain itu, tangga yang menghubungkan langsung menuju akses ke bagian atas lokomotif, juga sudah ditiadakan.
Supaya tidak ada lagi masyarakat yang langsung menyentuh lokomotif untuk dirusak. Supaya tidak lagi ada tangan jahil yang menoret. Supaya keindahan peninggalan sejarah ini tetap terawat, sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah masa lalu.
Namun disayangkan, keindahan lokomotif itu sedikit ternoda dengan adanya beberapa bagian lokomotif yang berkarat. Selain itu, peninggalan sejarah ini kini hanya sekedar sebuah bangkai besi besar. Ini dikarenakan tidak ada lagi mesin penggerak lokomotif tersebut.
Di sekitar lokomotif tersebut, terdapat banyak kuburan tua. Dari tulisan yang tersurat di sebuah monumen batu cadas, dapat menjelaskan bahwa kuburan itu adalah makam para romusha zaman penjajahan Jepang, yang disebut Pahlawan Kerja.
Tidak banyak yang tahu, monumen lokomotif ini menyimpan sejarah dan diresmikan tanggal 17 Agustus 1958 silam. Ini sebagai bukti sejarah bahwa kereta api pernah ada di Bumi Lancang Kuning. Bahkan konon, ribuan romusha harus meregang nyawa, bekerja di bawah siksaan pasukan Jepang membangun rel kereta api sepanjang 220 kilometer, dari Pekanbaru hingga Muaro Sijunjung.
Kini, monumen lokomotif dan tugu pahlawan kerja sudah dijadikan taman bagi pemerintah. Kini, monumen lokomotif dan tugu pahlawan kerja juga sudah bersih dari rumput-rumput tinggi yang dulu ada. Sehingga yang datangpun bisa berduduk santai di sekitar monumen lokomotif dan tugu pahlawan kerja, tentunya di tempat-tempat yang sudah disediakan, sesambil menikmati keindahan si hitam besar yang bersejarah.
Penulis: Teguh Asrin