BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Hingga penghujung November ini, Badan Urusan Logistik (Bulog) masih upayakan serapan beras petani lokal Riau dan Kepri. Pasalnya beras yang diserap masih jauh dari target.
Hal itu diakui Kepala Bagian (Kabag) Humas Bulog Riau dan Kepri, Hendra Gunafi kepada kru bertuahpos.com. “Hingga saat ini serapan beras lokal sudah mencapai 1075 ton, naik sedikit dari tahun 2015 yang terserap 1038 ton,†katanya, Senin (28/11/2016).
Hendra tak menampik pencapaian itu masih jauh dari target. “Tahun ini awalnya ditargetkan 5 ribu ton beras lokal, namun kemudian direvisi menjadi 3 ribu ton. Memang kita akui belum capai target,†sebutnya.
Untuk pembelian beras petani lokal Bulog Divre Riau mengacu pada Harga Pokok Pembelian (HPP) Pemerintah yakni Rp 7.300 per kilogram. Sementara pihak swasta mematok lebih tinggi dari HPP tersebut. Membuat petani enggan jual beras ke Bulog karena adanya selisih harga.
“Swasta berani membayar atau istilahnya memodalkan petani sebelum panen. Sementara Bulog tidak bisa begitu, karena sistem cash and carry. Itu yang membuat serapan kita tidak capai target,†jelasnya.
Meski demikian Hendra optimis angka Serapan beras petani lokal masih bisa ditingkatkan. “Masih ada satu bulan lagi, kita berharap serapan beras lokal bertambah. Karena ini bentuk upaya kita menyelamatkan petani dari jatuhnya harga gabah atau beras saat panen raya,†ujarnya.
Penulis: Riki Ariyanto