BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kabar aksi ‘nekat’ yang dilakukan Mario Steven Ambarita rupanya tidak hanya memunculkan kegelian sejumlah kalangan. Aksi ini bahkan dianggap berani meski tidak logis.
Â
Bertuahpos.com, pengumpulkan beberapa tanggapan sejumlah kalangan. Mulai dari masyarakat biasa hingga pengusaha di Riau. Apa yang ingin mereka sampaikan kepada Pak Presiden RI Joko Widodo seandainya mereka menjadi Mario?
Â
Berikut hasil wawancara bertuahpos.com dalam rangkungan “Seandainya Aku Menjadi Mario.”
Â
ARDI
Masyarakat Inhil
“Kami rakyat miskin ini, kalau tak nekat tak naik pesawat, dan tak sampai ke Jakarta, Pak Presiden. Ongkos Makin naik karena BBM naik. Bagi kami orang miskin. Naik pesawat cita-cita kami waktu kecil. Sesekali, blusukan ke hutan kami di Riau ini yang semakin hari semakin gundul. Banyak rakyat yang kehilangan haknya. Ruang rakyat dirampas kapitalis. Besok-besok, masyarakat yang awalnya produktif berubah menjadi konsumtif dan jadi babu di tanah sendiri.
Â
IMANNATUL ISTIQOMAH
Mahasiswa UIN Suska Riau
“Pak Presiden Joko Widodo kan tahu, apa alasan masyarakat memilihnya. Jadi Tak terketukkah sedikitpun hati Pak Jokowi untuk mewujudkan keinginan Mario untuk bertemu dengannya. Masyarakat sudah sering kecewa jadi tolong jangan dikecewakan lagi.”
Â
HARMAL MAULANA
Wiraswasta
“Suruh tegas aja itu Pak Presiden.”
Â
EMIL FUADI
Karyawan di Salah Satu Rumah Sakit Bangkinang
“Suruh Pak Jokowi itu tegas dalam memimpin sistem kepemerintahan dan mengambil keputusan.”
Â
RIDHO
Komunitas LibuRun
“Kalau saya jadi Mario, saya minta kalau bisa istana negara dipindahkan ke Pekanbaru saja. Jadi aku enggak perlu naik roda pesawat kalau mau ketemu.”
Â
PERI AKRI
Sekjen APINDO Riau
“Kalau saja saya jadi Mario, saya ingin sampaikan rasa kagum saya kepada Pak Presiden Joko Widodo. Berilah kami ini kesempatan untuk melihat wajah presiden kami. Memanjat roda pesawat adalah salah satu bentuk kekaguman rakyat kepada Pak Presidennya. Apa salahnya presiden beri kesempatan bertemu walau hanya beberapa menit.” (melba,nova)