BERTUAHOS.COM (BPC), PEKANBARU -Â Sejumlah dosen dan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, pagi ini merapat dalam barisan Stop Asap Riau dan Pemadaman Listrik (Serdapel).
Aksi damai yang terpusat di tugu PON Riau itu diikuti oleh Ratusan massa aksi yang akan mengenakan baju biru, sebagai bentuk protes mereka terhadap kinerja pemerintah yang belum tuntas mengatasi bencana kabut asap selama 18 tahun di Bumi Lancang Kuning.
Ratusan mahasiswa ini menggelar pertunjukan di antara gedung Puswil dan Kantor Gubernur Riau. Aksi protes terhadap asap dilakukan dengan menampilkan ekpresi mereka lewat lagu, puisi dan teater.
“Kami mengajak kepada para mahasiswa dan mahasiswi yang ada di bumi Riau ini untuk turun ke jalan menyuarakan suara rakyat, yang katanya suara rakyat, suara mahasiswa,” ujar salah seorang koordinator aksi, Hanif.
Aksi kali ini lebih kepada bentuk penyampaian masyarakat terhadap rasa kecewa akan tidak adanya kepastian, kapan asap di Riau akan berakhir.
Kata Hanif, masyarakat dan kaum akademisi punya pilihan dalam bersikap terkait masalah ini, apakan harus turun ke jalan atau tetap dirumah. “Kami menyebut aksi ini adalah Revolusi Langit Biru, kami hanya ingin tunjukkan bahwa kami protes, bahwa kami peduli, bahwa kami muak dengan asap ini,” sambungnya.
Setia massa yang tergabung dalam aksi in akan menuliskan 4 sampai 10 kata tentang asap pada selembar karton. Isinya tentang rasa empati untuk menggugah kontrol sosial jalan, sehingga negara tidak lagi berani lalai, dan korporasi tidak lagi berani membakar hutan Riau.
“Kami hanya ingin menunjukan kepada pemerintah bahwa kami juga sudah muak dengan asap. Kami akan protes dengan kreatifitas,” ujar Julisman salah seorang peserta aksi. (Melba)